Sambil Tunggu DPP, Gencar Lobi Politik Lintas Parpol
MALANG POSCO MEDIA- PKB Kabupaten Malang mulai rapatkan barisan menghadapi Pilkada. Partai dengan logo bola dunia dikelililingi sembilan bintang ini sudah punya calon bupati (cabup). Juga segera Musyawarah Wilayah (Muswil) di DPW PKB Jatim membahas desk Pilkada.
“Insya Allah Minggu 24 Maret 2024 kami mengikuti Muswil. Salah satu agendanya membahas Desk Pilkada 2024,’’ kata Sekretaris DPC PKB Kabupaten Malang Kuncoro SH.
Kuncoro mengatakan muswil digelar di kantor DPW PKB Jatim. Muswil akan dihadiri oleh pengurus DPC PKB dari seluruh Jawa Timur.
“Di sana nanti akan dibahas semua tentang mekanisme perencanaan, penataan dan pemetaan Pilkada 2024,’’ tambahnya.
Selain menunggu muswil, PKB di daerah menurut Kuncoro sudah melakukan lobi-lobi dengan sejumlah parpol. Mulai dari partai dengan jumlah kursi terbanyak hingga partai dengan jumlah suara paling kecil. Lobi-lobi politik ini dilakukan sebagai salah satu upaya menjalin komunikasi untuk koalisi.
Menurut Kuncoro, perolehan kursi PKB Kabupaten Malang sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon.
Seperti diketahui PKB, memperoleh 11 kursi di DPRD Kabupaten Malang sesuai hasil Pemilu 2024. Syarat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati yaitu memiliki 20 persen total jumlah kursi DPRD Kabupaten Malang. Sementara total jumlah kursi DPRD Kabupaten Malang 50 kursi.
“Tapi kami tidak boleh jumawa. Kami tetap menjalin komunikasi dengan semua partai. Berkoalisi untuk mengusung pasangan calon di Pilkada 2024 mendatang,’’ katanya.
Kuncoro mengungkapkan PKB adalah partai yang memiliki massa luar biasa. Dia berkaca pada Pilbup tahun 2020 lalu. Pasangan calon yang diusung PKB berkoalisi dengan Partai Hanura, hanya kalah tipis dengan pasangan calon yang diusung banyak partai.
Data KPU Kabupaten Malang hasil Pilkada tahun 2020 saat itu PKB berkoalisi dengan Partai Hanura mengusung pasangan calon Lathifah Shohib dan Didik Budi Mulyono mendapatkan 491.816 suara pemilih atau 42,19 persen. Sedangkan pasangan calon H Sanusi – Didik Gatot Subroto yang diusung PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai NasDem, Partai Golkar, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra mendapatkan suara 530.449 atau 45,51 persen.
“Hasil Pilkada 2020 lalu menjadi referensi kami. Prinsipnya kami terus menjalin komunikasi dengan partai lain,’’ katanya.
Apakah akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan? Kuncoro mengaku belum dapat memastikan. Tapi penjajakan politik terus dilakukan. “Politik ini kan dinamis, dan terus berubah. Apa yang sekarang terlihat sekarang belum tentu sama di bulan depan. Yang jelas kami mengikuti. Termasuk melihat, siapa saja yang nanti bakal maju,’’ katanya.
Kuncoro mengatakan secara internal PKB telah memiliki figur yang dapat dicalonkan sebagai calon Bupati Malang. Yaitu Ketua DPC PKB Kabupaten Malang Ir Kholiq.
Alasan Ir Kholiq yang diusung karena memiliki tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi. “Kami secara internal mengusulkan Pak Kholiq yang maju. Sudah disiapkan saat musda PKB tahun lalu. Sudah ada yel-yelnya juga,’’ tambahnya.
Namun demikian, Kuncoro kembali mengatakan bahwa keputusan siapa yang menjadi calon bupati dan wakil bupati, pihaknya menunggu dari DPP PKB. Menurut dia DPP PKB yang memiliki kewenangan untuk memberikan rekom, maupun dengan siapa PKB akan berkoalisi.
Sementara Partai Hanura yang dulu berkoalisi dengan PKB pada kontestasi Pilkada tahun 2020, sampai saat ini belum menentukan sikap. Memiliki satu kursi hasil pemilu 2024, Partai Hanura lebih banyak menunggu dan melihat perkembangan politik yang ada.
“Kalau ditanya persiapan, jujur kami belum menyiapkan apa-apa. Kami baru melihat nama-nama yang muncul, dan potensinya. Semuanya kami laporkan ke DPD Provinsi,’’ kata Wakil Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Malang Didik Wahyudi S.Kom.
Kendati demikian, bukan berarti Partai Hanura diam dan tidak berbuat apa-apa. Sejak setahun lalu, Partai Hanura juga melakukan komunikasi politik dengan semua partai yang ada.
Komunikasi politik yang dijalin sejak awal tersebut diharapkan memudahkan Partai Hanura untuk menjalin koalisi saat kontestasi Pilkada 2024 nanti.
“Kalau itu pasti. Termasuk dengan partai poros. Kami melakukan komunikasi. Hasil komunikasi politik itu kami laporkan ke DPD Hanura Jatim, untuk dilanjutkan ke DPP. Sambil terus melihat dinamika politik yang ada,’’ tandasnya. (ira/van)