MALANG POSCO MEDIA – Tahapan Pilkada, termasuk di Malang Raya sudah dimulai. Meski pendaftaran calon bupati dan walikota masih Agustus nanti, namun geliat Pilkada yang bakal menentukan nasib Malang Raya, lima tahun ke depan sudah mulai ramai diperbincangkan. Para calon Walikota dan Bupati belum muncul. Baik itu yang incumbent atau yang baru dan coba-coba peruntungan nasib di politik.
Memang sudah ada yang pasang baliho dan tebar foto dengan beragam tulisan. Ada yang terang-terangan, ada yang masih samar-samar tulisannya. Yang pasti semua masih diperbolehkan karena memang belum waktunya masa kampanye. Tentu semua baliho dan beragam media yang dipasang untuk memperkenalkan diri itu harus sesuai dengan ketentutan dan syarat yang berlaku di perizinan.
Yang patut dicermati model kampanye di awal bagi para calon yang diyakini bakal maju. Kalau memang sungguh-sungguh berniat mencalonkan diri sebagai bupati atau walikota, maka berikanlah contoh yang baik kepada masyarakat. Salah satunya adalah tertib izin pemasangan reklame atau media sosialisasi ke masyarakat.
Karena kalau pasang baliho dan pasang reklame hanya asal pasang dan memenuhi kawasan di Malang Raya tanpa kontribusi ke pemerintah daerah, maka Satpol PP sangat layak menurunkannya. Apalagi kalau memang terbukti tidak berizin. Bila di awal saja, sudah memberi contoh yang buruk, pertanyaannya, apakah layak mencalonkan sebagai pemimpin kota atau kabupaten?
Selain bisa dianggap berlaku curi start, sosialisasi yang dilakukan juga berpotensi merugikan negara. Karena ada izin yang tak dipenuhi dan dilanggar. Sementara space yang digunakan adalah wilayah publik. Dan publik belum tentu butuh dengan sosialisasi dan kampanye Pilkada. Apalagi sosok yang belum dikenal.
Dan yang paling penting, jangan main-main dengan kampanye di awal. Apalagi poster dan baliho sudah terpasang lama dimana-mana, ternyata di akhirnya tak lolos persyaratan saat pendaftaran. Atau tak punya kendaraan untuk maju. Alangkah lebih baiknya, semua dipersiapkan secara matang. Jangan asal pasang hanya untuk psywar atau tes ombak.
Masyarakat sudah cerdas dan bijak memilih pemimpinnya. Strategi para calon bupati/ walikota pun diharapkan makin kreatif. Yang belum muncul belum tentu kalah. Dan yang sudah duluan kampanye belum tentu lanjut, apalagi menang. Kalau memang sungguh-sungguh mau berjuang demi rakyat, maka pikatlah partai politik dan menangkan hati rakyat.(*)