MALANG POSCO MEDIA– AKE, putri sebatang kara setelah kedua orang tua dan seorang saudarinya meninggal dunia mendapat perhatian Bupati Malang HM Sanusi. Remaja 13 tahun itu mendapat perhatian berupa biaya pendidikan.
Bupati Sanusi dan Ketua TP PKK Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi mengunjungi AKE, Jumat (15/12) kemarin. Selain menyampaikan bela sungkawa juga memberi dukungan moral kepada AKE.
Seperti diberitakan sebelumnya ayah AKE, Wahaf Efendi diduga meminumkan racun kepada istrinya yang juga ibunda AKE, Sulikhah dan seorang anaknya, ARE, 13, di rumah kontrakan mereka Dusun Boro Bugis Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis, Selasa (12/12) dini hari. Wahaf kemudian mengambil pisau dapur dan mengakhiri hidupnya dengan berulangkali menyayat lengan tangan kirinya. Saat kejadian memilukan itu, AKE yang merupakan saudara kembar ARE dibiarkan tidur di kamar lain.
Bupati Malang HM Sanusi dan Anis Zaidah Sanusi melakukan takjiah di rumah asal almarhumah Sulikhah di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis. Dia bertemu langsung kedua orang tua Sulikhah, Yatiran dan Wiji Astutik. Juga AKE, anak korban yang selamat.
Bupati Sanusi mengatakan AKE butuh pendampingan. Hal ini dirasakan saat bertemu dengan AKE secara langsung.
“Ada penanangan dan pendampingan khusus atau trauma healing dari Dinas PPPA (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) sampai kondisinya betul-betul membaik,’’ kata Sanusi yang kemarin juga didampingi oleh Kepala Dinas PPPA Kabupaten Malang drg Arbani Wibowo.
Selain memberikan pendampingan, Sanusi mengatakan Pemkab Malang juga membantu biaya pendidikan AKE. “Untuk kepentingan pendidikannya diselesaikan Diknas Kabupaten Malang. Jadi tetap sekolah,” katanya.
Sanusi berpesan kepada AKE agar tetap bersemangat. AKE ditambahkan Sanusi tetap harus berlajar dan mengejar cita-cita. “Hari ini selain takjiah kami juga memberikan tali asih kepada AKE. Yaitu dari saya dan Baznas Kabupaten Malang. Total nilainya Rp 6 juta. Tadi kami berpesan uang bantuan yang kami berikan agar ditabung, untuk kebutuhan AKE terutama mendukung biaya pendidikannya,’’pesannya.
Sanusi dan Anis Zaidah Sanusi kemudian uk mengirimkan doa kepada keluarga AKE yang meninggal dunia. Doa dipimpin Ketua Baznas Kabupaten Malang KH Khoirul Hafid Fanani yang ikut dalam takjiah kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji yang ikut rombongan Bupati Malang saat takziah mengatakan pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang. Yang jelas menurutnya, AKE harus tetap mendapatkan pendidikan.
“Untuk jenjang SMP ini harus tuntas. Nanti SMA, karena pengelolaannya di provinsi, akan kami bantu mendapatkan beasiswa. Prinsipnya kami Pemerintah Kabupaten Malang tidak diam, dan akan terus memantau AKE,’’ katanya.
Apalagi ungkap Suwadji, AKE adalah siswa yang sangat pintar. Saat ini duduk di kelas 7 SMPN 3 Kota Malang. Dia masuk SMP tersebut melalui jalur prestasi.
“Seperti yang kami sampaikan tadi. Kami terus memantau. Apapun kebutuhannya tentang masalah pendidikan, kami berusaha untuk cover,’’ tandasnya.
Wiji Astutik, nenek AKE menyampaikan banyak terima kasih kepada Bupati Sanusi dan rombongan. Wiji berharap niat baik yang diberikan Pemkab Malang yaitu memberikan bantuan untuk pendidikan dapat mewujudkan cita-cita AKE, sebagai dokter hewan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Bupati, ibu Sanusi dan rombongan atas dukungannya. Semoga niat baik ini mendapatkan balasan berlimpah dari Allah SWT,’’ katanya.
Sementara AKE sendiri saat ini tinggal bersama Yatiran dan Wiji Astutik, kakek dan nenek dari ibunya. Dia berusaha menguatkan diri dan fokus belajar.
“Papa berpesan agar saya tetap kuat dan tegar, juga meraih cita-cita,’’ katanya. AKE mengatakan saat sekolah akan diantar dan dijemput tantenya Anita Wahyuni adik kandung Sulikhah.
“Biasanya mama yang antar jemput saat sekolah. Nanti saya masuk tanggal 22 Desember 2023, yang antar jemput Tante An (Anita Wahyuni),’’ tandas AKE. (ira/van)
