MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Musibah kembali menimpa Mas’ah, warga Jalan Simpang Sukun RW 04, Kelurahan Sukun Kota Malang. Sebuah dapur dan kamar mandi rumahnya ambrol tergerus air sungai Kamis (3/3) kemarin. Akibatnya bagian belakangnya terbuka dan tepat dibawahnya adalah langsung aliran sungai. Tingginya sekitar 8-10 meter. Untungnya pada saat kejadian, Mas’ah sedang berada di ruang tamu.
“Waktu itu lagi momong cucu. Ya tidak hujan, pagi-pagi sekitar jam 8 itu tiba-tiba ada suara kencang di belakang. Saya lihat bagian belakang itu ambrol,” cerita Mas’ah kepada Malang Posco Media.
Peristiwa itu, diungkapkan Mas’ah, bukan kali pertama. Karena peristiwa pertama kali sebenarnya terjadi pada 2019 lalu. Saat itu ia kehilangan lebih banyak peralatan dibandingkan kali ini.
“Pertama kali itu pas Hari Raya Idul Fitri tahun 2019. Sekitar jam 2 siang, itu juga ya tidak hujan tapi karena kegerus air. Waktu itu dikasih garis pembatas sama BPBD Kota Malang karena banyak retak,” tutur Mas’ah.
“Yang dulu itu banyak yang hilang kelengkapan dapur, yang kali ini cuma hanyut satu lemari isi alat dapur. Cuma karena (bangunan) ini ambrol, banyak rengat (retak) jadi ruginya pasti banyak. Belum bisa mikir berapa ruginya,” sambungnya.
Mas’ah hingga saat ini masih belum ingin pindah ke tempat lain meski banyak sisi rumahnya yang retak. Ia menempati rumah itu sejak sekitar 1988 silam. “Pak lurah kemarin sempat menawarkan juga ke rumah susun, tapi saya belum bisa karena sudah ‘kerasan’ (betah, red) disini,” ungkap Mas’ah.
Untuk kegiatan memasak, Mas’ah pun terpaksa melakukannya di ruang tamu. Sementara untuk aktifitas mandi, buang air kecil dan buang air besar terpaksa dilakukan di lantai dua tanpa ada penutup.
“BPBD sudah memberi bantuan sembako, alat-alat makan, family kit sama P3K. Ya tapi kami juga berharap pemerintah bisa bantu ‘dandani’ karena saya tinggal sama orangtua saja,” tandasnya. (ian/aim)
