spot_img
Tuesday, May 14, 2024
spot_img

Desaku Wisataku; Coban Jidor, Bunyinya Bedug Masjid

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Alam Kabupaten Malang dikaruniai dengan keindahan yang tak ada habisnya. Tak heran eksotismenya tersebar hingga pelosok. Salah satunya yakni potensi wisata air terjun. Di Desa Ngadirejo Kecamatan Jabung terdapat air terjun unik. Masih natural. Yakni Coban Jidor. Tepatnya di Dusun Bendolawang.

Kepala Desa Ngadirejo, Muhammad Toib mengatakan, penamaan Coban Jidor berawal dari derasnya air yang turun dari coban tersebut. Dari ketinggian 10 meter jatuhan air menghasilkan bunyi seperti bedug Masjid. Dalam bahasa jawa, bedug masjid disebut juga dengan istilah “jidor”. “Dulu orang mendengar suara jatuhan airnya keras seperti dentuman Jidor,” ungkapnya, Minggu (13/3).

Akses jalan menuju Coban Jidor hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan dengan kendaraan roda dua. Itupun harus benar hati-hati, karena di sisi kanannya berupa tepian jurang. Kondisi jalurnya masih berupa lapisan tanah, sehingga saat hujan tiba dipastikan jalurnya akan licin. Dari Desa Ngadirejo, menuju lokasi parkir. Area parkir tersebut sekaligus loket masuk menuju Coban Jidor.

Setelah di lokasi parkiran, pengunjung harus meneruskan perjalanan menuju Coban Jidor yang berjarak sekitar 300 meter. Selama di perjalanan, pemandangan alam pegunungan, hijaunya pepohonan, berpadu dengan suara burung menjadi nyanyian alam yang menemani perjalanan menuju Coban Jidor.

Kondisi alamnya masih natural, udaranya sejuk, dan sepanjang jalur sudah terdapat petunjuk arah menuju lokasi utama air terjun. “Coban Jidor mulai resmi dikelola pada November tahun 2015. Dan Coban Jidor memiliki arus air yang turun cukup deras,” katanya.

Pesona keindahannya terletak pada ketinggian, kondisi air yang jernih, serta pemandangan alam yang ada di sekitarnya yang masih alami. Di samping Coban Jidor terdapat satu goa besar, dan dua goa kecil. Namun pada tahun 1967 terjadi bandang lahar yang mengakibatkan bongkahan tebing jatuh dan menutup satu dari tiga goa tersebut bahkan sampai sekarang.

Kondisi kolam di dasar coban tidak terlalu dalam. Airnya dingin menyejukan. Di atas kolam terdapat akar-akar pohon, semakin membuat suasana berada di alam yang masih asri. Di lokasi hanya dikenakan tarif Rp 10 ribu dan parkir Rp 5 ribu.

Kades mengatakan, menurut informasi dan mitos yang sering didengar warga melalui sesepuh, bahwa terdapat penunggu Coban Jidor yang bernama Mbah Kokoh, dan Mbah Rodgone. Konon katanya, jika ada pengunjung yang datang ke lokasi Coban Jidor berbuat kebablasan, berbuat nakal, maka penunggu tersebut akan berubah menjadi ular putih, dengan bentuk layaknya seperti naga. “Semoga tetap lestari dan potensinya termanfaatkan dengan baik,” tutup Toib. (tyo/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img