spot_img
Wednesday, May 15, 2024
spot_img

Dosis Terbatas, Vaksinasi Booster Terkendala

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Keinginan Pemerintah Kabupaten Malang mensukseskan gerakan vaksinasi booster, tidak bisa direalisasikan dengan cepat. Ketersediaan vaksin  penyebabnya. Vaksin booster di Kabupaten Malang sangat minim. Hanya 40 ribu dosis. Vaksin tersebut sudah tersebar ke seluruh Puskesmas.

“Di cool storage kami (Dinas Kesehatan) kosong. Ketersedian kami 40 ribu dosis, tapi semuanya tersebar Puskesmas-Puskesmas,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo.

Dihubungi Malang Posco Media, Arbani mengatakan vaksin booster yang tersebar di Puskesmas tersebut jenisnya Pfizer. Sementara untuk jenis Moderna dan Astrazeneca kosong. “Dari tiga jenis vaksin booster, kami hanya memiliki jenis Pfizer. Sementara Moderna dan Astrazeneca kosong,’’ ungkapnya.

Seiring dengan jumlah dosis yang terbatas tersebut, Arbani pun mengaku pihaknya tidak diam. Dinkes terus melakukan upaya untuk memenuhi ketersediaan vaksin. Yaitu berkoordinasi langsung dengan Kementerian Kesehatan maupun Dinkes Provinsi Jawa Timur.

“Kita terus berupaya untuk ketersediaan vaksin ini. Tapi bagaimana lagi, di Dinkes Provinsi Jatim ketersediaan vaksin juga minim, dan harus berbagi dengan daerah atau kabupaten dan kota lain. Prinsipnya kami terus berupaya,’’ ungkapnya.

Seiring dengan minimnya jumlah vaksin tersebut, Dinkes pun melakukan pengawasan untuk pelaksanaan vaksin tersebut. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Karena jumlah yang terbatas itu kami tidak ingin ada oknum yang kemudian mengambil keuntungan,’’ tambahnya.

Arbani mengaku saat ini belum ada laporan terkait jual beli vaksin booster. Meskipun demikian, pihaknya tidak mau lengah. Pengawasan vaksin booster pun terus dilakukan.

Sementara kondisi vaksin booster yang terbatas, Dinkes  tetap berusaha untuk mensukseskan vaksin dosis 1 dan dosis 2. Dia menyebutkan, vaksin dosis 1 sudah sesuai dengan data KPC PEN tercapai 86.71 persen atau 1.801.525 dari target 2.078.406 orang. Sementara untuk dosis 2 sudah tercapai 1.532.794 orang. “Vaksin dosis 1 dan 2 terus kami kejar ya. Sesuai dengan data yang kami miliki ini memang masih ada yang belum vaksin. Terutama untuk vaksin dosis 2,’’ katanya.

Arbani menyebutkan, banyak warga yang sudah melebihi batas waktu vaksin dari dosis 1 ke dosis 2. Dan ini dikatakan cukup menghambat. “Kalau sudah melebihi batas, maka tercatatnya di KPC PEN tetap dosis pertama. Padahal itu dosis kedua,’’ tambahnya.

Lantaran itulah, Arbani meminta kepada warga untuk tertib dalam melakukan vaksinasi. “Vaksinasi ini tujuannya jelas, untuk menekan penyebaran Covid-19. Itu sebabnya, kepada warga diharapkan tertib. Karena jika Covid-19 sudah tidak ada, maka aktivitas kita akan kembali normal,’’ tandasnya. (ira/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img