Malang Posco Media-Ada peristiwa istimewa dan sangat mengesankan sebelum berlangsungnya peresmian patung Panglima Besar Jenderal Soedirman “Aku Pernah Disini” di Markas Korem 083/Baladhika Jaya Jalan Bromo nomor 17 Malang,Senin (11/7). Yaitu ketika sesepuh masyarakat yang juga mantan Wali Kota Malang Drs.Peni Suparto,M.AP didapuk memberikan sambutan.Ebes Inep,sapaan akrabnya,dengan gamblang mengungkapkan jejak sejarah perjuangan yang pernah dilakukan Panglima Besar Soedirman di Malang dan selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Ebes Inep menguraikan,Panglima Besar Soedirman pada 28 April 1946 pernah berkunjung ke Malang tepatnya di Hotel Astor yang sekarang Makorem 083/Baladhika Jaya untuk melakukan inspeksi pemulangan tentara Jepang yang kalah perang.
“Beliau melakukan kunjungan tersebut tepat di lokasi kita semua hadir saat ini.Gagasan Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel (Inf) Yudhi Prasetiyo membangun patung Panglima Besar Soedirman disini sangat bagus dan tepat.Bangsa Indonesia yang begitu besar harus selalu menghargai jasa pahlawannya. Termasuk Panglima Besar Jenderal Soedirman yang merupakan Pahlawan Nasional ini,” ujar mantan dosen IKIP Malang (sekarang UM,red).
Mantan Wali Kota Malang Drs.Peni Suparto,M.AP dan Danrem 083/Baladhika Jaya Kol (Inf) Yudhi Prasetiyo meninjau patung Panglima Besar Jenderal Soedirman,di Makorem 083,Senin (11/7).(MPM/Ian Nurmajidi)
Tokoh yang tetap enerjik dan fit ini juga membeberkan beberapa jejak langkah perjuangan Panglima Soedirman dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI di Malang.Yakni pernah terbang dari lapangan udara Bugis Kabupaten Malang (sekarang bandara Abd.Saleh,red) dengan dipiloti mantan pilot Jepang yang kemudian bergabung kepada tentara Indonesia dan mengganti namanya menjadi Atmo, untuk melakukan penerbangan ke beberapa daerah.
“Pesawat yang dipergunakan tersebut adalah bekas milik Jepang yang berhasil diperbaiki lagi.Panglima Soedirman merasa sangat gembira karena misi penerbangannya mengunjungi beberapa daerah berhasil dilakukan dengan baik.Komandan lapangan udara Bugis saat itu adalah Lettu Imam Soepeno,”papar Ebes Inep.
Hal lain diuraikan tokoh yang selalu tampil ramah ini adalah jejak perjuangan Panglima Soedirman menempuh “jalan tikus” memimpin perang gerilya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI di beberapa wilayah.”Saat bergerilya,beliau menggunakan sandi ‘Ibu Pertiwi Memanggil’.Kita bangga,jejak sejarah perjuangan beliau sekarang telah diabadikan dengan diresmikannya patung Panglima Besar Jenderal Soedirman ‘Aku Pernah Disini’ di Makorem 083/Baladhika Jaya ini,”tegas Ebes Inep disambut aplaus hadirin termasuk jajaran TNI,LVRI,tokoh masyarakat,tokoh pemuda,Dinas Pendidikan dan lain lain.(nug/jon)
