.
Thursday, December 12, 2024

Gunung Semeru Status Siaga, Masyarakat dan Penambang Pasir Diimbau Waspada Lahar Dingin

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terjadi selama 5.400 detik atau 1,5 jam akibat hujan deras yang mengguyur kawasan puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Senin (25/12). Status Gunung Semeru masih pada level III atau siaga.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Ghufron Alwi dalam laporan tertulisnya di Lumajang Senin menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada 25 Desember 2023 periode pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan adanya gempa getaran banjir.

“Telah terjadi satu kali gempa getaran Banjir dengan amplitudo 15 mm, dan lama gempa 5.400 detik,” katanya di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

Selain itu, dalam pengamatan kegempaan juga terjadi 15 kali gempa erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 68-145 detik, kemudian satu kali gempa guguran dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 68 detik.

Aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga menunjukkan adanya gempa hembusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 8 mm dan lama gempa 47-53 detik, kemudian dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-28 mm, S-P 18-26 detik dan lama gempa 49-97 detik.

“Untuk pengamatan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, pihaknya bersama relawan selalu mengimbau kepada masyarakat dan para penambang pasir untuk waspada terhadap lahar dingin Gunung Semeru.

“Kami terus menyosialisasikan dan mengimbau warga untuk waspada apabila hujan mengguyur puncak Semeru. Para penambang diimbau menjauhi daerah aliran sungai sepanjang DAS Semeru,” katanya.

Dalam Status Gunung Semeru masih pada level III atau siaga, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Gunung Semeru pada Senin pukul 05.12 WIB meletus dan meluncurkan awan panas sejauh tiga kilometer ke tenggara, ke arah Besuk Kobokan.

BPBD Kabupaten Lumajang menyampaikan bahwa luncuran awan panas Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur pada Senin pagi tidak sampai berdampak ke permukiman warga.

“Sejauh ini tidak ada laporan ada yang terdampak akibat erupsi dan luncuran awan panas, karena jauh dari permukiman,” terang Wawan Hadi Siswoyo.

Ia menyampaikan bahwa sukarelawan di lereng Gunung Semeru sudah disiagakan untuk memantau aktivitas gunung api setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu.

“Ada beberapa relawan yang berada di Desa Tangguh Bencana yang memang ditempatkan untuk memantau aktivitas Semeru secara langsung,” katanya.

Ia menambahkan, sukarelawan juga ditugaskan untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan jika Gunung Semeru mengalami erupsi.

Wawan mengatakan bahwa sekarang tidak ada lagi warga yang tinggal di zona merah erupsi Gunung Semeru.

Menurut dia, warga yang sebelumnya tinggal di daerah itu sudah direlokasi ke Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur. (ntr/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img