Heru Sarankan Mudofi Perluas Lahan Tanaman Tebu Miliknya
TULUNGAGUNG – PT Inti Rosan Sukses Makmur, Tulungagung, disarankan segera memperluas lahan tebu miliknya agar produktifitas Pabrik Gula (PG) yang dikelolanya bisa berjalan lebih maksimal.
Hal di atas terungkap dari pertemuan antara Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno dengan Komisaris Utama PT Inti Rosan Makmur Sentosa Mudofi Hadi Siswoyo di pendopo Pemkab Tulungagung, Senin pagi.
“Sekarang ini bahan baku (tebu) untuk produksi gula sangat terbatas. Lebih baik Inti Rosan segera memperluas lahan tebunya,” ungkap Heru Suseno, yang juga Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim ini.
Dalam pertemuan tadi Heru Suseno didampingi Kepala UPT Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan Disbun Jatim RR Saptarijani Puspitadjati, Yadi Yusriadi Staf Khusus Gubernur Jatim. Sedang Mudofi didampingi seluruh direksi PT Inti Rosan dan Ketua Gapoktan setempat.
Secara panjang lebar, Heru lantas menceritakan, tidak seimbangnya jumlah produksi tebu petani dengan permintaan tebu yang diajukan PG di Jatim.
Akibat kondisi ini antar PG tidak jarang harus saling berebut tebu milik petani. Terutama PG yang memproduksi gula kristal (gula putih).
“Kami yakin PT Inti Rosan bisa melakukan ini (perluasan). Caranya, bisa saja dengan model kemitraan dengan petani tebu lokal. Tidak harus tanam sendiri,” kata Heru meyakinkan.
Mendengar saran itu, Mudofi langsung menyanggupinya. Dia akan terus membina komunikasi intensif dengan Gapoktan Tebu di Tulungagung dan Blitar Selatan.
Meskipun luas lahan yang ada sekarang masih mencukupi kebutuhan bahan baku pabriknya yang berada di Jl Anggraeni Raya, Tanen, Banjarrejo, Kec. Taman, Tulungagung.
“Siap. Siap. Saran yang baik ini segara kami kondisikan. Agar produksi gula kami tidak sampai mengganggu pabrik lainnya,” kata Mudofi sembari menyebutkan kekuatan luasnya lahan tebu yang kini dimilikinya.
Sementara itu dari data yang dihimpun Malang Posco Media (MPM) menunjukkan, PT Inti Rosan akan mulai giling (produksi) gula merah kisaran Maret mendatang. Sedang kalangan PG di Jatim baru akan memulai produksi gula antara Juni – Juli mendatang. (has)