MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Membangun bisnis, tentu saja banyak hal yang harus diperhatikan agar bisnis yang ditekuni bisa terus berkembang dan menjangkau banyak pihak. Salah satu kunci sukses dalam berbisnis yakni jeli dalam melihat peluang. Dimana peluang menjadi sangat penting untuk diperhatikan berkaitan dengan pemasaran produk-produk yang akan di buat.
Begitulah yang dilakukan oleh Auliya Rismawati. Dulu bersama dengan sang ibu, Wiwik Niarti merintis usaha batik khas Malangan yang sampai sekarang tetap eksis dan makin banyak dilirik oleh berbagai kalangan.
“Dari awalnya itu ibu-ibu PKK yang dilatih membuat batik, termasuk ibu saya ada di sana. Namun tak bertahan lama, sudah mulai surut minatnya. Karena ibu melihat ada peluang yang cukup besar di batik khas Malangan ini, akhirnya didirikanlah usaha mandiri batik yang diberi nama Batik Blimbing,” tutur Auliya.
Dilanjutnya, jeli melihat peluang menjadi salah satu bagian terpenting untuk dapat menjalankan bisnis sehingga dapat terus bertahan dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Dari peluang tersebut, akhirnya terlahirlah Batik Blimbing yang memproduksi berbagai batik dengan motif khas Malangan.
Apalagi batik ini menjadi salah satu peluang yang besar untuk dikembangkan di Kota Malang. Meskipun batik bukanlah menjadi salah satu ciri khas dari Malang, namun dengan adanya batik ini dapat menghasilkan berbagai kain dengan pola khas dari Malangan seperti Topeng Malangan, atau tempat-tempat yang ikonik seperti Kayutangan Heritage.
Bukan tanpa tantangan, apalagi memberikan edukasi terkait batik terhadap masyarakat sekitar. Itu lah yang dihadapi oleh Auliya. Bahkan sampai dengan saat ini, ia masih terus aktif untuk terus mengedukasi perihal batik yang sebenarnya.
“Yang namanya membatik itu kan menggunakan canting dan lilin malam. Sedangkan sekarang yang berkembang di masyarakat itu beragam jenis batik. PR kami untuk mengenalkan yang namanya batik sesungguhnya itu seperti apa,” terangnya.
Bisnis merupakan hal yang bisa dikerjakan oleh berbagai kalangan. Termasuk juga kalangan anak-anak muda. Menurutnya anak zaman sekarang lebih banyak memiliki peluang untuk dapat mengembangkan bisnisnya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
“Menjadi pengusaha muda itu tidak sulit. Jika kita bisa jeli melihat peluang, harus open minded, positif thinking dan harus kerja keras melawan diri sendiri. Harus bisa merubah dan berkembang, berpikir out of the box, menerima masukan dari yang lain itu sebenarnya kunci bagi kita yang ingin mengembangkan suatu usaha,” ujarnya.
Wanita yang hobi di dunia kerajinan atau kraft tersebut juga sering diundang untuk memberikan edukasi terkait batik di sekolah-sekolah. Mulai dari proses awal sampai dengan menjadi batik yang siap untuk digunakan.
“Saya memang hobinya lebih ke kraft, ya sejalan dengan pekerjaan saya saat ini yang menuntut adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus. Karena dalam usaha, inovasi itu selalu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Sehingga tidak ketinggalan zaman,” imbuhnya.
Selain inovasi terhadap produk-produk yang dimiliki, menjalin relasi juga menjadi salah satu bagian penting dalam berwirausaha. Semakin banyak relasi yang dimiliki, maka semakin banyak peluang-peluang berbisnis itu muncul.
“Relasi bisa di dapat di mana saja, dengan siapa saja. Makanya saya sendiri tidak pernah membatasi untuk saling berkenalan dengan siapapun itu. Karena relasi ini memberikan kami khususnya para pelaku usaha untuk mempermudah dalam mengenalkan produk-produk kami kepada masyarakat luas,” tandasnya. (adm/aim)