spot_img
Friday, May 3, 2024
spot_img

Mahasiswa ITN Malang Berjaya di Porprov Jatim; Raih Emas dan Perak Catur Putri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nurul Afni Hanifa, mahasiswa Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, meraih dua medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022. Pecatur putri Kontingen Lumajang ini merah emas dari cabang olahraga (cabor) catur klasik perorangan putri, dan perak dari catur kilat perorangan putri. Porprov cabor catur digelar mulai 26 Juni sampai 1 Juli 2022 di Hotel Palm, Bondowoso.

Terdapat lima kategori pada cabor catur di Porprov Jatim 2022. Antara lain, mix, beregu putra, beregu putri, perorangan putra, dan perorangan putri. Hani panggilan akrab Nurul Afni Hanifa mengikuti tiga kategori, catur cepat, catur kilat, dan catur klasik.

“Saya ikut tiga kategori. Tapi yang dapat medali hanya dua kategori di catur klasik dapat emas, dan catur kilat dapat perak,” ujar Hani, Selasa (12/7) kemarin.

Menurut Hani, kategori catur yang membedakan adalah batas waktu bermain. Catur kilat 3 menit dengan increment (tambahan) 2 detik tiap langkah. Catur cepat 15 menit dengan increment 10 detik tiap langkah. Dan, catur klasik waktunya lebih panjang di atas atau sama dengan 60 menit.

Menurut Hani, dalam tiap kategori lomba ia harus melewati lima babak. Bila kelima babak menang, maka bisa menuju semifinal, dan final. Perjuangannya menghadapi Porprov tidaklah mudah. Kuliah Hani di ITN Malang membuat ia harus tinggal di Kota Malang karena perkuliahan sudah dilaksanakan secara luring. Sementara untuk Porprov ia mewakili Kontingen Lumajang. Jarak antar kota cukup jauh menjadi salah satu kendala Hani dalam berlatih catur.

Untuk menyiasatinya Hani getol berlatih tiap hari secara online melalui handphone. Ia juga sering bertemu dengan teman-temannya sesama pecatur yang kuliah di Malang. Setelah mendekati jadwal Porprov, Hani mengajukan dispensasi selama dua minggu kepada kampus untuk bisa fokus berlatih di Lumajang.

“Berlatih lewat online dan bertatap muka sebenarnya sama, tapi suasananya berbeda. Kalau lewat hp tidak grogi. Berbeda kalau bertemu langsung pasti ada groginya. Apalagi saat Porprov lawan-lawannya bukan sembarangan atlet. Mereka sangat bagus-bagus permainannya,” kata Hani.

Ketertarikan Hani kepada catur bermula ketika melihat adiknya sering ke luar kota untuk mengikuti perlombaan catur. Menurutnya, catur merupakan olahraga otak yang unik. Jarang remaja putri seusiannya tertarik, dan berminat bermain catur. Begitu pula, sedikit orang yang suka melihat permainan catur.

“Dulu saat melihat adik sering ke luar kota untuk bermain catur, saya tertarik. Inginnya ikut ke luar kota juga. Dari situlah kemudian saya memutuskan berlatih catur,” ungkapnya.

“Alhamdulillah, sering ikut Kejurprov, dan Kejurnas. Terakhir ikut kelas 11 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Probolinggo saat itu ke Aceh. Tapi hanya bisa masuk juara harapan,” tandasnya. (imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img