spot_img
Tuesday, May 14, 2024
spot_img

MAKNA MERDEKA DALAM DIRI PEMUDA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

          Setiap bulan Agustus, Indonesia secara nasional merayakan sebuah moment yang disebut dengan peringatan hari kemerdekan atau sering disebut sebagai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk menunjukkan bahwa masyarakat sedang merasakan arti dari kemerdekaan sebuah bangsa.

          Kemerdekaan yang muncul setelah diproklamirkannya naskah proklamasi oleh Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Moment tersebut yang menjustifikasi bahwa usia bangsa Indonesia dihitung dari tanggal 17 Agustus 1945, yang jika dihitung pada tahun 2022 ini bertepatan tahun yang ke 77. Meskipun menurut beberapa sumber sejarah Bangsa Indonesia telah lahir sejak moment Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Hakikat Merdeka

          Dalam beberapa literasi mengacu kepada para ahli, dan di dalam KBBI, merdeka adalah kata berarti bebas, tidak dijajah, tidak diatur, berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain atau yang lain. Dalam pandangan muslim, atau Islam merdeka adalah sebuah sifat yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia agar manusia dapat menentukan dirinya sendiri sebagai pribadi yang seperti apa.

          Karena sesungguhnya manusia itu dilahirkan dalam keadaan sesuai fitrah, yaitu merdeka, putih seperti kain, dan bening seperti air. Mereka akan menjadi warna apa, keruh atau tetap bening bergantung pada diri mereka sendiri.

          Seperti yang diterangkan dalam Alquran surat Ar-Rum ayat 30, bahwa salah satu sifat mansia secara fitrah yang dibawa oleh manusia sejak lahir adalah merdeka. (Kusen Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah, 12/8).

          Manusia dibedakan dengan makhluk yang lain, seperti malaikat, hewan, tumbuhan, planet dan lainnya. Semua makhluk Allah diciptakan untuk tunduk dan patuh pada perintah Allah, tetapi manusia diberi pilihan atau diberi kebebasan. Apakah mereka tunduk dan patuh, atau mereka menentang dan memilih jalan yang tidak disyariatkan. Sebagaimana kata merdeka, secara bahasa, merdeka dalam prinsip hidup Islam, manusia menjadi pribadi yang dapat berkehendak sesuai keinginan nafsu dan akal pikirannya, yang mereka sadar akan konsekuensi dari pilihan yang telah diambilnya.

          Seperti sebuah negara yang memilih apakah menjadi negara berdaulat untuk menentukan nasib sendiri, atau menjadi negara mengikut kebijakan negara lain. Yang pada pilihan tersebut, mengandung sebuah konsekuensi dan balasan yang sapadan.

          Manusia diberi kemerdekaan, kebebasan untuk menjadi manusia yang beriman dan mengikuti aturan Tuhan, atau menjadi manusia bebas, sebebas bebasnya, menurut kemauan akal pikiran, sehingga menentang Tuhan.

Pemuda Harapan Bangsa

          “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” Bung Karno. (https://jatim.kemenkumham.go.id/2229-10)

          Kalimat tersebut sangat sering digunakan untuk membangkitkan semangat pemuda dalam setiap kesempatan, dan bukti bukti kemampuan pemuda mengguncang dunia telah banyak kita ketahui bersama.          Lalu, siapakah pemuda itu, menurut Undang-Undang Republik Indonesia no 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 tahun sampai 30 tahun.      Sementara kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggungjawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri dan cita cita pemuda (UU.40.2009 ).

          Sementara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, kita tidak akan pernah dapat melupakan dengan sejarah kepemudaan Indionesia. Yang paling sering kita dengar dan menjadi pedoman adalah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang menjadi tonggak sejarah pemuda Indonesia dalam perjuangan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia.

          Sebagai seorang pemuda yang telah menjadi bagian dari perjuangan bangsa Indonesia melalui konggres 1928, tentu kita boleh berpendapat bahwa bangsa Indonesia telah ada jauh sebelum tahun 1945, meskipun saat itu masih belum disebut sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

          Karena saat itu bangsa Indonesia masih dalam cengkeraman dan aturan penjajah sehingga tidak dapat menetukan nasib bangsanya sendiri untuk menentukan arah dan kebijakan.

          Seluruh Bangsa Indonesia sangat berharap kepada para generasi muda, agar memiliki semangat dan jiwa kepahlawanan. Seperti halnya pemuda zaman terdahulu yang memiliki cita cita dahsyat untuk menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa.

          Saat ini tentu berbeda tantangan yang dihadapi oleh pemuda dalam mengambil peran untuk menjadi bagian dari bangsa besar seperti Indonesia. Pemuda dituntut untuk lebih menjadi bagian yang penting terkait dengan tanggungjawab sebagai bagian dari bangsa yang harus dipertanggunjawabkan kepada rakyat Indonesia.

          Memiliki Integritas dan Karakter yang kuat sebagai bangsa dalam kancah Global, dengan mengakutalisasikan kompetensi dan kapasitasnya untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai Bangsa besar, yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri dengan tidak menjajah yang lain.

          Pemuda harus mampu memahami bahwa, merdeka sesungguhnya adalah tidak bebas dengan sebebas bebasnya, tetapi dibatasi oleh kebebasan orang lain dalam berekspresi. Pemuda harus memahi dan sadar bahwa, merdeka adalah saat kita mampu menghargai kemerdekaan orang lain yang tidak selalu sama dengan makna kemerdekaan menurut kita.

          Kemerdekaan pemuda yang menghargai bagaimana lingkungan dapat tumbuh merdeka, pohon pohon, tumbuhan dapat tumbuh subur dan berkembang, flora dan fauna dapat berkembang biak sesuai dengan kodrat sebagai makhluk Tuhan yang memiliki hak sebagai ciptaan.

          Dalam kondisi era revolusi industri 4.0 dan tantangan society 5.0, pemuda harus mampu mengendalikan diri dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi agar lebih bermanfaat untuk masyarakat secara luas. Teknologi tidak hanya dijadikan untuk mencari keuntungan semata mata, dengan mengorbankan yang lain.

          Misalnya dengan membuat berita hoaks, atau berita berita yang menimbulkan permasalahan sosial, serta sekadar mempercayai sebuah informasi dan berita tanpa melakukan tabbayun, klarisfikasi kepada sumber berita yang dimaksud.

          Semoga pemuda saat ini mampu menjadi pemuda merdeka saat dituntut untuk memiliki kemampuan 4C, yang merupakan kemampuan yang diperlukan di abad 21. Yaitu berpikir kritis, memiliki daya kreativitas dan inovasi tinggi, dapat berkolaborasi dan dapat berkomunikasi (US-based Partnership for 21st Century Skills (P21).

          Dengan kemampuan yang sesuai dengan kondisi saat ini, pemuda akan menjadi manusia merdeka yang mampu menjadi agen perubahan dan peradaban.(*)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img