spot_img
Tuesday, May 7, 2024
spot_img

Orang yang Sering Begadang Perlu Waspada Diabetes

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Dokter Spesialis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.P.D., Subsp. EMD, FINASIM, menyatakan bahwa orang yang sering begadang perlu memperhatikan pola makan agar tidak terkena diabetes.

“Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes,” ujar Ikhsan dalam sebuah wawancara daring yang diikuti dari Jakarta, Senin (14/11).

dr. Ikhsan menjelaskan bahwa para pekerja yang sering begadang atau bekerja pada jadwal malam cenderung membutuhkan asupan makanan tambahan untuk menjalankan tugas mereka. Hal ini mungkin mengakibatkan mereka memiliki jadwal makan ekstra atau mengonsumsi makanan ringan selama bekerja.

Namun, menurutnya, aktivitas pada malam hari di tempat kerja cenderung tidak sepadat pada siang hari. Oleh karena itu, seringkali para pekerja yang bekerja pada malam hari menghabiskan waktu mereka dengan duduk-duduk, yang bisa memiliki dampak negatif terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

Asupan makanan, terutama karbohidrat, yang berlebih ditambah dengan tidak adanya aktivitas berat yang dilakukan inilah yang akhirnya dapat memicu diabetes karena adanya penumpukan zat gula.

Dokter subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes itu menyatakan bahwa risiko diabetes seringkali juga dikaitkan dengan terganggunya metabolisme tubuh akibat begadang karena aktivitas tersebut mengurangi produksi hormon melatonin yang mengatur rasa kantuk.

Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang yang memiliki berat badan berlebih dan/atau faktor keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup mereka jika memang tidak bisa menghindari begadang agar tidak menjadi pasien penyakit kencing manis atau diabetesi.

Apalagi, lanjutnya, banyak penderita diabetes yang terlambat mendapatkan diagnosis terhadap penyakitnya karena mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah menjadi diabetes dan baru mengetahui hal tersebut saat mereka melakukan pemeriksaan kesehatan ketika dirawat di rumah sakit akibat penyakit lain.

“Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang di Indonesia tidak mengetahui kalau mereka mengidap diabetes,” ucap Ikhsan. (ntr/mpm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img