spot_img
Saturday, May 11, 2024
spot_img

Pemkab Kaji Renovasi Pasar Lawang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Tiga tahun lalu Pasar Lawang Kabupaten Malang mengalami kebakaran. Ratusan bedak terbakar dan rusak. Kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tengah mengkaji kembali perbaikan pasar di utara Kabupaten Malang itu. Berkaca pada perbaikan Pasar Bululawang beberapa waktu lalu, jika dimungkinkan akan menggunakan skema gotong-royong serupa.

Dalam peninjauannya pada Rabu (6/7) kemarin, Bupati Malang M. Sanusi menengok kembali pasar yang berada di pintu masuk Kabupaten Malang dari arah Pasuruan itu. Sebab, rencananya akan dilanjutkan rencana perbaikan pasar yang semula akan dilakukan pada tahun 2020 lalu namun tertunda.

Pada tahun 2020 lalu, rencana pembangunan ulang Pasar Lawang terpaksa harus tertunda saat pandemi Covid-19. Di mana mengharuskan pemerintah melakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi. Pasca kebakaran Pasar Lawang tersebut, pedagang yang kios nya rusak akibat kebakaran telah di relokasi ke penampungan pedagang sementara.

“Bisa CSR (Corporate Social Responsibility) bisa APBD, bisa provinsi. Kita coba mix, Bappeda sama Cipta Karya kita minta untuk membuat perencanaan untuk rehab. Selebihnya nanti untuk yang parah akan kita coba bangun total,” ujar Sanusi.

Ia mengatakan, pihaknya akan kembali mengkoordinasikan perihal perbaikan kepada pihak-pihak yang terkait. Mulai dari jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Hal tersebut untuk kembali membahas kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, akibat peristiwa kebakaran yang terjadi pada April tahun 2019 tersebut, setidaknya ada sebanyak 456 pedagang yang terdampak. Dari jumlah tersebut ada sebanyak 308 pedagang yang kiosnya dinilai terdampak cukup parah.

Dan dari 308 pedagang tersebut, ternyata hanya ada sebanyak 97 pedagang yang bisa menempati lapak di tempat penampungan untuk berjualan. Sedangkan sisanya sebanyak 211, sementara terpaksa tidak bisa berjualan dan beraktifitas di rumah.

Sanusi menyebut, perbaikan akan diprioritaskan untuk 308 pedagang yang kiosnya dinilai terdampak parah. Itu pun, masih harus dilakukan kajian lagi, apakah harus dibongkar total atau hanya dilakukan perbaikan sebagian.

“Soalnya merubah merubah seperti ini ndak mudah. Yang masih layak akan kita gunakan lagi. Supaya tidak merubah tatanan. Makanya kalau memang nanti pedagang dan semuanya sepakat untuk penyelesaian seperti di Pasar Bululawang, maka jadi jalan tercepat untuk penyelesaian,” terang Sanusi.

Sementara untuk kios yang terdampak tidak terlalu parah, kata Sanusi akan dicoba untuk dikomunikasikan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Sebabnya jika memang memungkinkan, bisa saja dilakukan sedikit perbaikan.

“Dipetakan itu aja yang dibenahi. Yang lain ndak usah. Kalau di dinas ada perawatan ya dicat saja,” tambahnya.(tyo/ggs)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img