spot_img
Saturday, April 27, 2024
spot_img

PON Aceh-Sumut Jadi Kado Istimewa Presiden Jokowi, Digelar September 2024

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa PON Aceh-Sumut 2024 sebagai kado istimewa untuk Presiden Jokowi.

“Kado istimewa kepada Bapak Presiden Jokowi yang akan mengakhiri masa jabatannya di tahun 2024 ini,” kata Muhadjir Effendy, di Banda Aceh, Rabu (27/3).

Pernyataan itu disampaikan Muhadjir Effendy usai meninjau progres pembangunan venue PON di komplek Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh bersama Pj Gubernur Aceh dan Ketua Umum KONI Pusat, di Banda Aceh.

Karena menjadi salah satu kado istimewa untuk Presiden Jokowi. Maka jadwal pelaksanaan event olahraga terbesar di Indonesia itu sengaja didesain terlaksana pada September 2024.

Setelah meninjau, Muhadjir menilai progres pembangunan venue PON terutama untuk arena pembukaan berjalan standar. Artinya, tidak terlalu cepat dan juga lambat.

Namun, dirinya berharap proses pembangunan ini lebih ditingkatkan kembali, supaya target dari sebelumnya selesai akhir Juli, harus dipercepat sampai pertengahan Juli.
“Timeline-nya ini perlu dipercepat, karena ada kunjungan dari daerah untuk uji coba, pengecekan venue, dan persiapan pembukaan,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga meminta struktur bangunan harus dimaksimalkan, mulai dari kualitas besinya, dan material dan lainnya. Maka, perlu segera adanya penambahan tenaga kerja.

Dalam kesempatan ini, dirinya juga meyakini pengerjaan arena PON berjalan baik karena dimulai dari top menejer hingga yang paling bawah semuanya dikerjakan oleh anak muda.
“Untuk perkembangan sekarang sudah bagus dan imbang antara Aceh dengan Medan, tidak ada kota yang diprioritaskan, semuanya sama,” katanya.

Ia menambahkan, untuk kemeriahan PON nantinya sangat tergantung pada antusiasme masyarakat Aceh, Gubernur dan pejabat. Setidaknya kemeriahan di Aceh sama seperti PON sebelumnya.

“Tapi saya yakin akan lebih meriah di tahun ini, dikarenakan sumber daya manusia dan mobilisasi penonton jauh lebih banyak dari PON sebelumnya,” demikian Muhadjir Effendy. (ntr/bua)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img