spot_img
Friday, May 10, 2024
spot_img

RSSA Siapkan Superblok 8 Lantai Senilai Rp 300 M

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Henggar: Pembangunan Mulai Awal Tahun 2024 dan Selesai Tahun 2025

MALANG POSCO MEDIA– Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang  terus mengembangkan sayapnya untuk menjadi rumah sakit andalan Pemprov Jatim. Setelah sukses mengoperasionalkan Gedung Rehab Medik dan Manajemen Terpadu, November lalu, tak membuat manajemen berhenti membuat terobosan baru.

Manajemen RSSA tengah mempersiapkan pembangunan Superblok RSSA setinggi delapan lantai. Berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 200 M2, superblok dengan konsep Green Hospital ini pembangunannya akan dimulai awal tahun 2024 mendatang.

‘’Kami, manajemen RSSA tidak akan berhenti memberikan solusi layanan medis yang maksimal untuk pasien. Baik dari Malang Raya atau Jatim, bahkan dari Indonesia Timur,’’ jelas Direktur Umum dan Keuangan RSSA Malang Henggar Sulistiarso kepada Malang Posco Media (MPM) di kantornya. 

Secara detail, Henggar yang menjabat Wadir RSSA sejak Februari tahun 2020 ini  mengurai profil Superblok RSSA. Keberadaanya akan sangat mempengaruhi tingkat kecepatan dan ketepatan layanan medis di RSSA,

Menurut Henggar, Superblok RSSA akan dibangun dengan investasi sedikitnya Rp 300 miliar. Rinciannya Rp 200 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 100 miliar untuk isi superblok. Meliputi alat-alat kesehatan, mebeler dan prasana lainnya.

Karena biaya pembangunnya cukup besar, kata Henggar, RSSA tidak mungkin bisa memenuhi seluruh biaya yang dibutuhkan. Tetapi, manajemen akan memanfaatkan tiga sumber pendanaan secara komprehensif dan bisa dipertanggungjawabkan.

‘’Tiga sumber itu antara lain dari APBD Jatim 2024, kemudian pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat, dalam hal ini dari Kementerian Kesehatan RI. Kemudian anggaran fungsional mandiri,’’ urai Henggar sembari menyebutkan, saat ini, timnya tengah menyelesaikan Detail Engeneering Desain (DED).

Dari komposisi pembiayaan itu, lanjut Henggar, mayoritas akan ditopang anggaran fungsional. Yakni dari dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSSA. Nilainya kurang lebih mencapai Rp 130 miliar.

Sedang Rp 70 miliar kekurangannya diproyeksikan dari APBD Jatim tahun 2024 sebesar Rp 50 miliar dan Rp 20 miliar lainnya dari DAK Kemenkes RI. Model pembiayaan ini sekaligus meniadakan anggaran dari DBHC (Dana Bagi Hasil Cukai).

‘’Doakan saja, rencana ini bisa sesuai harapan. Kenapa, kalau kedua sumber tadi meleset (DAK dan APBD) maka suntikan dana BLUD akan makin besar,’’ harap Henggar sembari tersenyum.

Ditambahkan Henggar, nantinya pelayanan medis di Superblok RSSA ini lebih terintegrasi karena pasien cukup bergerak di satu gedung saja. Khususnya, pelayanan medis yang memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan dan asuransi lainnya. Karenanya superblok ini akan memiliki 150 ruangan dan 200 tempat tidur.

‘’Gedung superblok ini bukan kali pertama di Indonesia. Kita justru agak terlambat membangunnya. Tetapi, kita upayakan fasilitasnya lebih bagus dibanding gedung-gedung supberblok yang sudah ada,’’ pungkas Henggar dengan menambahkan pembangunnya diharapkan selesai medio tahun 2025. (has/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img