.
Wednesday, December 11, 2024

Safari Jurnalistik Malang Posco Media di SMA Islam Kota Malang; Berbagi Pengetahuan UU ITE dan Etika Bermedsos

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG –   Safari Ramadan Jurnalistik Malang Posco Media (MPM) menyapa siswa-siswi SMA Islam Kota Malang. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Direktur Malang Posco Media, Abdul Halim, Pemimpin Redaksi Malang Posco Media Muhaimin, General Manager Affair Malang Posco Media Noer Adinda Zaini dan beberapa crew redaksi.

SERIUS: Wakil Direktur Malang Posco Media, Abdul Halim menerangkan tentang Undang-undang ITE di hadapan para siswa

Safari Jurnalistik MPM mendukung terhadap kegiatan Pesantren Ramadan di sekolah. Salah satunya, di SMA Islam Kota Malang. Kegiatan ini digelar Rabu (3/4) kemarin, di aula sekolah Jalan Kartini ini.

ANTUSIAS: Para siswa antusias menyimak materi dari Pemred Malang Posco Media

“Melalui momentum ini kami ingin berbagi wawasan dengan siswa berkaitan dengan etika bermedia sosial. Karena mereka belum mengerti aturan atau undang-undang yang berkaitan dengan ITE sehingga menjadi perhatian saat mereka bermedsos,” ucap Pemred Malang Posco Media, Muhaimin saat bertemu dengan Ketua Yayasan YAPERIS, Drs. Sularto, M.Pd di ruang kerjanya.

MENARIK: Pemimpin Redaksi Malang Posco Media Muhaimin menjelaskan tentang etika bermedia sosial kepada siswa SMA Islam

Dalam materinya, Muhaimin memberikan pemahaman tentang dampak positif dan negatif dalam bermedia sosial. Menurutnya, medsos tidak seperti media pers yang memiliki beberapa aturan dan regulasi pers yang ketat. Terciptanya regulasi pers tersebut untuk melindungi para jurnalis agar memberikan informasi yang terpercaya kepada masyarakat.

Muhaimin menjelaskan, terkait perbedaan produk media pers dan medsos yang menurutnya, media pers menyajikan berita dan ada infonya, sedangkan medsos menghasilkan sebuah info yang tidak ada  beritanya.

“Sebagai jurnalis banyak regulasi-regulasi yang dihadapi mulai, kode etik jurnalis, pedoman pemberitaan ramah anak dan pemberitaan media siber. Jadi  jurnalis itu merupakan profesi bukan pekerjaan,” ucap Aim, sapaan akrabnya.

Selain itu, Aim juga menyampaikan terkait beberapa manfaat penggunaan medsos yang bisa dijadikan sumber informasi dan pengetahuan tambahan, koneksi yang memungkinkan para pelajar terhubung dengan para guru serta pelajar lainnya, kemudian pengembangan keterampilan untuk memperluas wawasan, belajar hal baru yang sedang trend saat ini.

“Manfaat medsos banyak, dampak negatifnya juga banyak. Bisa ketergantungan. Banyak kasus yang menjerat pengguna medsos karena tidak bijak dalam menggunakannya,” kata dia.

Aim juga memberikan tips dalam etika bermedsos atau yang disebut sebagai Etika Citizen Journalism diantaranya, tidak menyebarkan berita bohong, tidak memicu konflik SARA, tidak memuat konten pornografi, tidak menebarkan kebencian dan tidak menyebarkan berita Hoaks.

“Jangan sampai kita diperbudak medsos, kita yang mengontrol medsos bukan sebaliknya. Kendalikan medsos. Masih banyak kegiatan yang lebih nyata daripada medsos. Dan jika mood sedang tidak baik jangan buka medsos,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Direktur MPM, Abdul Halim, juga menyampaikan materi. Ia mengajak seluruh siswa untuk bermedsos dengan bijak dengan cara bisa membedakan antara media pers dan medsos.

Menurutnya, media pers memiliki dasar hukum yang sesuai, yakni UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, Kode etik jurnalistik dan peraturan – peraturan Dewan Pers. Dari undang – undang inilah jika ada sengketa pers diselesaikan di Dewan Pers dan tidak menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) kecuali Pers melakukan tindak pidana seperti, pemerasan, penganiayaan, pembunuhan dan lainnya.

Perbedaan antara media pers dan media sosial sangat jelas, tetapi sama-sama mempunyai dampak risiko jika tidak bijak menggunakan.

“Meskipun media pers berbadan hukum, seorang jurnalis tidak kebal hukum dan tetap berhati-hati dalam membuat karya jurnalistik. Begitu juga dalam bermedsos tetap hati-hati karena efeknya  sangat luar biasa. Jadi harus bijak dalam bermedsos,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan YAPERIS Malang, Drs. Sularto, M.Pd menyampaikan apresiasi akan terlaksananya kegiatan Safari Jurnalistik MPM. Menurutnya, materi yang disampaikan tim MPM menjadi tambahan wawasan bagi siswa-siswi SMA Islam Kota Malang.

“Terimakasih sudah menyempatkan diri berbagi ilmu dengan anak-anak kami. Semoga yang disampaikan bermanfaat sehingga siswa lebih bijak dalam menggunakan media sosial,” katanya. (hud/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img