.
Friday, December 13, 2024

SMK PIM Cetak Lulusan Standar Kualifikasi SDM Industri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Mencetak lulusan dengan standar SDM industri. Inilah yang sekarang semakin diseriusi SMK Putra Indonesia Malang (PIM) sebagai salah satu sekolah di Kota Malang yang dipercaya untuk mengembangkan potensi-potensi SMK dalam memperkuat kemitraan dengan dunia industri.

Tidak hanya menyiapkan skill peserta didik saja, namun memprogram dan mengembangkan sistem yang ada di sekolah. Hal ini dikatakannya usai acara Sosialisasi Program SMK Pusat Keunggulan (PK) bertema Skema Pemadanan Dukungan Tahun 2023 SMK PIM di Aula SMK PIM, Jalan Barito No 5 Kota Malang, Sabtu (25/11).

DUKUNG: SMK PIM memberikan piagam apresiasi kepada dua dunia industri yang sering mendukung pendidikan anak didiknya, yaitu PT PKP Petrokimia Gresik dan PT Rexton Indocoating Malang.

“Kami bukan sebagai SMK PK, tapi sekarang ini SMK PIM menjadi pelaksana program SMK PK. Dengan menggandeng dunia industri, dinas dan universitas pendamping,” kata Kepala SMK PIM, Atik Dina Fitria, S.Pd, M.Pd, Gr. Programnya, lanjut dia memulai penguatan SDM, penguatan kurikulum, pembelajaran berbasis industri hingga serapan kerja untuk lulusannya.

“Di dalamnya ada proses guru magang, pelatihan bersama praktisi industri, hingga datangkan meet expert atau guru tamu termasuk pula ujian dari industri,” papar dia. Dengan ujian yang dilakukan pihak industri, lulusan SMK PIM dijamin sudah diakui kualitasnya oleh pihak eksternal. “Bukan hanya pengakuan dari internal sekolah, namun industri pun mengakuinya. Ini yang menjadi ciri khas lulusan SMK PIM,” tegasnya.

SMK PIM, sambung Atik, mencetak anak didik Kompetensi Kimia Industri dan Farmasi Industri dengan standar kualitas SDM industri. Menurutnya, ini juga sudah ditunjang dengan dua sertifikasi yakni Uji Unit Kompetensi untuk siswa kelas 10 hingga kelas 11 di akhir semester, serta Uji Kompetensi Keahlian untuk kelas 12.

General Manager PT Rexton Indocoating Malang, Lellyana Muji Rachmawati, SE yang hadir dalam acara itu juga menegaskan bila SMK harus memiliki kerjasama dengan industri. “Anak SMK itu yang paling banyak diserap mitra industri. Saat ini, sekolah harus siapkan skill anak-anak. Jangan sampai tidak ada skill,” terangnya.

SEMANGAT: Tenaga pendidik dan guru SMK PIM berfoto bersama usai acara Sosialisasi

“Lulusan SMK ini adalah garda terdepan di sebuah industri. Yang kedua, ada pembelajaran softskill, attitude dan budaya kerja. Tiga-tiganya harus dipelajari, agar saat terjun ke dunia industri, tidak buta atau nol,” ungkapnya. Hal senada diungkapkan Direktur Utama PT PKP Petrokimia Gresik, Wahyu Andono, SE.

“Pemadanan kurikulum antara SMK dan industri, seharusnya dimulai dari guru lebih dulu. Harus mengerti bagaimana membuat peta kompetensi, setelah itu standar kompotensi. Kalau sudah semua, baru menyusun sinkronisasi kurukulum. Acuannya apa yang sudah terstandar di industri,” terangnya.

FLASHMOB: Setelah selesai mengikuti acara, guru dan tenaga pendidik SMK PIM mengikuti flashmob.

“Sehingga apa yang diajarkan nanti, betul-betul sesuai yang ada di indstrusi. Gambarannya seperti itu. Siswa akan tahu mau kemana dan apa yang akan dipelajari. Untuk menuju ke sana, harus ditunjang dengan alat praktek. Kalau hanya teori, tidak akan ada hasil yang baik. SMK PK ini, cocok untuk mencetak siswa SMK yang memiliki skill, knowledge dan attitude,” papar dia. (mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img