MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nahas bagi Krisna, pemuda 18 tahun warga Dusun Bandung, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang meregang nyawa dengan mengenaskan. Tubuhnya dihantam gerbong kereta api di dekat kediamannya, Minggu (25/12).
Hal tersebut mengejutkan warga sekitar lokasi dan langsung berlarian menuju tempat dimana tubuh korban terpental. Warga melihat pemuda yang diketahui salah satu siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah setempat itu sudah dalam kondisi pendarahan hebat di kepala.
Menurut informasi dari warga sekitar lokasi, saat itu korban berjalan di tepian atau pinggiran rel kereta api berjalan membelakangi arah kereta melintas. Ia juga tak mendengar jika ada bel kereta api yang mendekat. “Saat itu korban jalan kaki di pinggir rel. Sepertinya sambil memakai headset tersambung ke handphonenya,” kata Ridwan, salah seorang warga.
Korban diduga terlambat mengetahui karena tak mendengar bel kereta api melintas hingga tubuh korban terserempet. “Korban lalu meninggal dunia dilokasi,” tambah Ridwan.
Hal tersebut juga dibenarkan Kapolsek Sumberpucung AKP Lukman Hudi saat dihubungi, Minggu siang. Korban saat itu hendak mandi di salah satu sumber air terdekat. Tepatnya dia berlapan dari arah timur ke barat. “Menurut petugas di lapangan, TKP berada di KM 80+7.8. Kereta diduga dari arah timur sudah membunyikan klaksonnya namun diduga tidak terdengar,” ujar Lukman.
Dikatakan, tubuh korban yang terserempet itu terlempar ke tepi parit. Kemudian bagian kepala korban mengenai tepi parit yang tajam sehingga korban langsung meninggal dunia seketika di lokasi. “Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan mengunakan mobil Ambulan BPBD Kabupaten Malang untuk dimintakan visum luar. Setelah itu dikembalikan ke keluarga,” pungkasnya. (tyo/udi)
Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami
