spot_img
Monday, May 13, 2024
spot_img

Ada Jurus Rekayasa Lalin, Jangan Takut Macet

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Arus lalu lintas (lalin) di sejumlah ruas jalan poros di Malang Raya sedang padat. Sesekali terjadi macet namun tak berlangsung lama. Pengendara khususnya wisatawan tak usah khawatir sebab polisi sudah siapkan jurus atasi macet.

Di Kota Malang misalnya, dua ruas jalan siap diberlakukan rekayasa  lalin jika erjadi kepadatan kendaraan. Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudanco Supriadi (Kacuk) menjadi lokasi rekayasa lalin usai terpantau sering terjadi kepadatan kendaraan hingg Rabu (5/4) kemarin.

Meskipun tidak sampai terjadi kemacetan panjang, penumpukan kendaraan tepantau cukup sering. Khususnya di jam-jam aktif, sejak pukul 07.30 hingga 11.30. Selain itu kepadatan juga sering terpantau pukul 15.00 hingga 17.00.

Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Yoppi Anggi Khrisna mengatakan kepadatan arus lalin karena libur lebaran. Mayoritas warga Kota Malang dan pendatang yang mudik dari perantuan ke kampung halaman sedang bersilaturahmi ke kediaman keluarga dan kerabat.

“Faktornya memang karena masih momen halal bihalal. Beberapa ruas jalan meningkat volume kendaraanya, tetapi untuk rekayasa kami menyiapkan di dua titik saja,” jelasnya.  

Dari pantauan di lapangan, beberapa ruas jalan yang terjadi penambahan volume kendaraan yakni di Jalan Ki Ageng Gribig hingga Jalan Danau Toba. Selain itu Jalan Sulfat juga terpantau mengalami kenaikan volume kendaraan di jam-jam tersebut sama seperti di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudanco Supriadi.

“Rekayasa lalin yang kami siapkan, yakni di Jalan Ahmad Yani dari arah utara akan dibelokkan ke Jalan Raden Intan hingga ke Simpang Tiga Jalan Sulfat. Sementara di Simpang Tiga Kacuk kami berlakukan buka tutup jalan, sesuai kondisi di lapangan dengan memprioritaskan beberapa kendaraan,” beber Yoppi.

Pihaknya telah mengerahkan lebih kurang 200 personel untuk bertugas secara bergantian di lapangan. Mereka juga disiagakan di lima pos pengamanan dan satu pos pelayanan.

“Hingga saat ini kondisi lalu lintas memang terpantau lancar. Perkiraan dari kami, puncak arus mudik dan kepadatan lalu lintas terjadi sejak Jumat (6/5) hingga akhir pekan,” tandas Yoppi.

Sementara itu volume kendaraan libur lebaran melalui Kota Batu hingga Rabu (4/5) kemarin terus terjadi peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya. Meski terjadi peningkatan kendaraan keluar masuk Kota Batu, pantauan arus lalu lintas terbilang padat lancar.

Hal itu disampaikan Kapolres Batu AKBP I Nyoman Yogi Hermawan saat turun lapangan memantau kondisi lalin di Pos Pengamanan Simpang Tiga Pendem.

“Hingga hari ini terpantau arus lalin di Kota Batu lancar. Meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan yang keluar dan masuk Kota Batu,” ujar Yogi kepada Malang Posco Media.

Ia menerangkan selama tiga hari ini peningkatan volume kendaraan tercatat dari exit tol Singosari mulai H-1 ada 10 ribu kendaraan, hari H lebaran 14 ribu kendaraan dan H+3 sebanyak 19 ribu kendaraan. Rata-rata kendaraan menuju Kota Batu dari exit tol Singosari diatas 50 persen.

“Untuk memastikan kelancaran lalin, kami telah menyiagakan petugas gabungan di titik-titik rawan macet melakukan rekayasa lalin bila perlu dilakukan. Misal di simpang tiga Pendem,” bebernya.

Selain itu jika terjadi kepadatan arus lalin, akan dilakukan pengalihan arus lalin. Contohnya di simpang tiga Pendem dari arah Kota Malang akan dialihkan melalui Giripurno. Sedangkan di titik lainnya masih terbilang lancar.

“Kami sampaikan juga untuk jam kepadatan lalin menuju Kota Batu terjadi mulai pukul 14.00 – 17.00 WIB. Selanjutnya malam hari terjadi kepadatan di objek wisata malam hari di BNS. Tapi hanya sedikit dan kendaraan tetap bergerak dengan rata-rata 30-40 Km/jam,” terangnya.

Dari pantauan Malang Posco Media, nampak kemacetan hanya terjadi di beberapa titik karena kendaraan keluar masuk dari restoran atau tempat wisata di sepanjang Jalan Ir Soekarno. Sementara setelah melalui titik tersebut kendaraan bisa berjalan normal, baik dari arah Kota Batu menuju Kota Malang dan sebaliknya.

Data yang didapat dari Dishub Kota Batu  kendaraan keluar masuk di Kota Batu tercatat dari Pos Pam Pendem, untuk kendaraan masuk motor sebanyak 1.920 kendaraan dan mobil sebanyak  2.100 kendaraan. Sedangkan motor keluar wilayah Kota Batu 2.280 kendaraan, mobil 1.920 kendaraan dalam durasi satu  jam saat sore hari.

“Dengan tingkat kunjungan wisatawan cukup tinggi, kami juga pastikan prokes ketat seperti aplikasi PeduliLindungi. Kami siapkan pos vaksinasi di lima tempat wisata bagi pengunjung dengan jumlah vaksin 100 dosis per pos. Jika dibutuhkan lebih bisa dropping,” jelasnya.

Arus lalin di Kabupaten Malang juga mengalami peningkatan. Di sejumlah lokasi diberlakukan rekayasa lalin sebab mengalami kepadatan.

Seperti di Kecamatan Kepanjen, tepatnya di ruas jalan Malang-Blitar yang melewati Kepanjen. Rekayasa lalin diterapkan Satlantas Polres Malang dan Dishub Kabupaten Malang dengan mengalihkan arus lalin ke Terminal Talangagung.

Kanit Turjawali Ipda Andi Agung mengatakan, kepadatan volume kendaraan sudah terjadi sejak lebaran hari kedua hingga kemarin. Terutama arus kendaraan yang menuju Blitar dari wilayah Malang. Kepadatan sebaliknya akan terjadi saatsore hari, yakni dari arah Blitar menuju Malang.

“Kepadatan volume kendaraan sampai 50 persen dari hari biasa. Mulai pagi sampai siang yang menuju arah Malang ke Blitar, jika sore arah sebaliknya,” katanya saat dikonfirmasi.

Pengalihan arus lalin harus diberlakukan bagi kendaraan dari arah Malang atau Surabaya yang menuju Blitar. Petugas membelokkan kendaraan masuk ke Terminal Talangagung.

Sedangkan kendaraan dari arah Blitar diarahkan berbelok ke kiri saat sampai di simpang empat Talangagung, lalu langsung menuju Jalan Ir  Soekarno atau Jalan Lingkar Barat (Jalibar).

“Kendaraan dari arah Malang kami belokkan ke Terminal Talangagung sampai ke Desa Tegaron. Kemudian yang dari arah Blitar bisa berbelok kiri menuju Jalibar,” sambungnya.

Menurut dia arus kendaraan yang melintas dari arah Malang menuju Blitar didominasi kendaraan warga lokal yang akan bersilaturahmi ke keluarga maupun berwisata.

Kepadatan arus lalin juga terjadi Jalan Raya Kendalpayak Kecamatan Bululawang. Tepatnya di simpang tiga Kendalpayak yang memecah arus kendaraan dari arah Kota Malang ke Bululawang dan Kepanjen. Tim Pengurai Kemacetan (TPK) Polres Malang dan Dishub Kabupaten Malang juga melakukan rekayasa lalin untuk mengurangi kemacetan.

Arus lalin dari arah utara dan selatan diberlakukan buka tutup. Kapolsek Pakisaji AKP Sutomo menyampaikan, kepadatan lalin terjadi sejak sekitar pukul 08.00. Menurut pantauan, kepadatan kendaraan di Kendalpayak terjadi hingga perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang.

“Tampak dari arah Blitar dan Kota Malang padat sejak pagi. Setelah dipantau bersumber pada crowded di Kendalpayak. Dari hasil pantauan kami akhirnya memprioritaskan arus yang lebih banyak kendaraannya,” ucap Sutomo kepada Malang Posco Media.

Personel Dishub dan Polres Malang dikerahkan untuk memecah kepadatan. Terutama yang terjadi di simpang tiga Kendalpayak, tepatnya di Pos Sabhara Polres Malang di Kendalpayak.

Sementara, sambung Sutomo dari arah selatan ke utara kepadatan terpantau sampai ke wilayah Desa Karangduren. Sistem buka tutup dimaksimalkan dari dua sisi.

Kemacetan mulai terurai sekitar pukul 11.00. Petugas tidak memberlakukan pengalihan arus lalin namun memberikan kelonggaran waktu lebih kendaraan dari arah Kota Malang.

“Jadi kita berlakukan perbedaan waktu (buka tutup). Karena didominasi dari arah Kota Malang.  Sempat terjadi crowded, namun sudah bisa teratasi,” imbuh Sutomo.

Di sisi lain, arus lalin di gerbang Tol Singosari di hari yang sama, sejak pagi meningkat. Terpantau situasi arus kendaraan ramai lancar. Terlihat meningkatnya arus lalin didominasi kendaraan yang masuk ke gerbang Tol Singosari alias keluar dari wilayah Malang Raya.

Kepala Pos Pengamanan Operasi Ketupat Semeru 2022 Gerbang Tol Singosari Kompol Achmad Robial membenarkan. Menurut dia meningkatnya arus kendaraan itu mencapai 150 persen dibanding hari biasa.

“Diprediksi peningkatan  kendaraan akan berlangsung H+7 lebaran. Puncaknya mungkin pada Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5),” ungkapnya saat ditemui di gerbang Tol Singosari, Rabu.

Kendati demikian  Robial memastikan hingga saat ini belum sampai terjadi kepadatan panjang. Sebab apabila terjadi kepadatan pihaknya telah mengantisipasi dengan menggerakkan sedikitnya empat petugas yang menghampiri pengendara.

Robial menyebut  ramainya arus lalin di kawasan tersebut didominasi kendaraan wisatawan yang berlibur di kawasan Malang Raya. “Mayoritas kendaraan bernomor polisi luar daerah Malang Raya. Mulai dari nomor polisi Jakarta, Surabaya  dan Sidoarjo,” ungkapnya.

Menurut Robial naik turun volume kendaraan dari dan masuk ke Malang Raya tergantung waktu-waktu tertentu. Seperti pada waktu sekitar pukul 08.00 hingga pukul 12.00 jumlah kendaraan yang masuk Tol Singosari lebih banyak dibanding kendaraan yang keluar Tol Singosari.

Sedangkan sebalikanya mulai pukul 13.00 hingga malam hari, jumlah kendaraan yang keluar Tol Singosari akan lebih banyak dibanding kendaraan yang masuk Tol Singosari. Robial mengimbau warga yang berencana hendak masuk ke Malang Raya atau keluar Malang Raya agar memperhatikan waktu-waktu tertentu. Itu  agar terhindar dari kemacetan di kawasan Malang Raya.

“Titik-titik kemacetan pasti terjadi, namun jajaran Polres Malang telah menyiapkan berbagai antisipasi untuk mengurai kemacetan,” pungkasnya. (rex/eri/tyo/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img