spot_img
Tuesday, May 7, 2024
spot_img

Demam pada Anak Tidak Harus Langsung Dikasih Antibiotik, Ini yang Harus Dilakukan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Pakar kesehatan anak, dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, merekomendasikan pertolongan pertama untuk anak yang mengalami demam dengan memberikan minum sesering mungkin. Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi pada anak.

“Lalu kalau tidak merasa nyaman atau gelisah, nyeri, itu boleh diberikan obat penurun panas untuk pertolongan pertama. Bisa diulang setiap 4 – 6 jam,” tutur dia dalam sebuah acara yang digelar daring, Selasa (28/11).

Jika demam anak tidak menurun, dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc menyarankan untuk melakukan kompres dengan air hangat. Jika anak mengalami demam tinggi yang disertai menggigil, tangan, dan kaki yang dingin, hal ini menunjukkan bahwa suhu tubuhnya kemungkinan masih akan naik hingga mencapai 39 hingga 40 derajat Celsius.

Untuk itu, melakukan kompres dengan air hangat selama 15 menit dapat membantu. Disarankan untuk mengompres di area-area yang memiliki pembuluh darah besar, seperti lipatan ketiak, lipatan pangkal paha, atau seluruh badan anak, menggunakan waslap agar panas tubuh dapat keluar melalui penguapan.

“Kita takutkan kalau sampai kejang, itu bisa dibantu dengan kompres dengan air hangat, bisa dengan sapu tangan atau waslap (sudah dicelupkan ke air hangat atau suam-suam kuku,” kata dia.

Ini sama persis seperti usai seseorang minum penurun panas lalu berkeringat, tujuannya mengeluarkan panas melalui pori-pori tubuh.

Tetapi, apabila pada hari ketiga demam tak juga turun, Karyanti menyarankan untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dicari penyebab sakitnya. Kendati begitu, sebagian besar penyebab demam adalah virus yang tidak memerlukan antibiotik.

“Ada indikasi pemberian antibiotik. Antibiotik bukan untuk semua penyakit. Bukan setiap kali demam perlu antibiotik. Kalau demam ya atasi demamnya, pertolongan pertama berikan dulu minum sesering mungkin,” kata Karyanti.

Dia menambahkan sembari melakukan pertolongan pertama, sebaiknya perhatikan kondisi anak. Apabila dia bisa minum tapi muntah-muntah, bisa jadi dia tidak bisa menerima cairan yang akhirnya bisa jatuh ke dehidrasi.

Perhatikan juga waktu berkemih anak. Normalnya, anak berkemih setiap 4 jam sekali. Namun, bila sudah 12 jam, tidak juga berkemih maka ini bisa jadi tanda dehidrasi.

Selain itu, apabila dia lesu maka ini juga bisa jadi pertanda kurang cairan dan harus segera dibawa ke rumah sakit.(ntr/mpm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img