spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Dikenang Warga Sekolah, Penyuka Bahasa Inggris itu Tiada

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Madrasah Aliyah Almaarif Singosari Malang berduka. Salah satu siswanya Ahmad Nur Maulana, 15 tahun, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan kecelakaan yang dialaminya di Jalan Raya Losari Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Senin (6/6) lalu. Warga sekolah mengenangnya sebagai pribadi yang ramah. Ia juga mengukai bahasa Inggris, mata pelajaran favoritnya.

“Dia selalu sapa senyum dan sopan ke guru-guru disini. Meski pernah mengajar atau tidak, bahasanya sering pakai bahasa jawa halus. Dia anak yang tidak neko-neko,” kenang Diati, guru Bahasa Inggris di MA Almaarif Singosari saat ditemui, Selasa (7/6).

Diati bercerita, Ahmad Nur Maulana atau yang akrab disapa Alan itu dikenal baik di sekolah. Meski bukan merupakan siswa terbaik dalam hal akademik namun ia cenderung cerdas dan bisa menerima pelajaran dengan baik.

Salah satu impiannya berkuliah di jurusan Sastra Inggris seperti sang guru pun terhenti. Ia harus tutup usia di usia belia. Siswa berkacamata itu, semasa sekolah diketahui kerap mengikuti lomba bahasa Inggris. Dalam hal ini olimpiade, namun belum pernah meraih predikat. Salah satunya pernah diikutinya di Universitas Brawijaya Malang. Meski begitu, Alan tetap bersemangat, dia memang memiliki passion tinggi untuk soal Bahasa Inggris.

“Pas kelas saya guru Bahasa Inggrisnya. Mata pelajaran paling disukai dia itu Bahasa Inggris. Katanya kalau lulus mau kuliah jurusan Sastra Inggris seperti bu Diati katanya. Itu yang membuat kami terenyuh,” kenang Diati.

Alan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak dan adiknya sama sama belajar di Yayasan yang sama. Ibunya diketahui seorang guru di SMP Negeri 3 Singosari yakni Nikmatul Abibah, sementara sang ayah yang dipanggil Irul, adalah pendakwah atau ustadz. Sehari-hari ia memang berkendara sepeda motor ke sekolah karena rumahnya yang jauh. Dia menempuh perjalanan pulang pergi dari Purwodadi Pasuruan ke sekolahnya di Singosari.

“Menurut teman-teman sekelas dan para guru, Alan ini anak yang tidak banyak ulah, penurut. Akademiknya tergolong bagus, anak iq tinggi lah. Pernah ikut lomba bahasa Inggris dan olimpiade di UB tidak sampai dapat juara,” sebut Diati.

Dia bersyukur saat musibah ini tiba, banyak pihak yang membantu hingga proses seluruhnya berjalan lancar. “Sebenarnya keluarganya sangat bangga, alumni sini semua. Dan waktu kejadian ini kaget,” imbuh Diati.

Diceritakannya, ia mengetahui kabar kecelakaan siswanya sesaat setelah Alan pamit untuk pulang dari sekolah. Kata Diati, teman sebayanya sudah sempat melarang karena kondisi cuaca sedang hujan. Namun, Alan tetap memaksa dengan dalih akan memakai jas hujan. Hingga akhirnya beberapa waktu setelahnya kabar itu menghebohkan warga sekolah.

“Yang menghubungi ibunya juga saya, kalau kecelakaan baru diberi tahu kalau meninggal di lokasi saat di rumah sakit didampingi Kepala Madrasah,” kata wanita yang sempat menjadi wali kelasnya dulu di bangku kelas sepuluh.

Pagi hari sebelum dia berangkat sekolah, katanya, Alan berpamitan ke sang nenek dan meminta uang jajan lebih. Dan hari itu dia mengenakan seragam baru yang digunakan di hari senin.

“Keluarganya sangat tabah. Abi dan Bunda nya lega. Yang ngelayat sangat banyak dan yang mensalati jenazahnya pun banyak,” tukasnya. (tyo/ggs)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img