spot_img
Wednesday, May 15, 2024
spot_img

Drainase Suhat Butuh Rp 400 M

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang ternyata membutuhkan biaya lebih besar untuk merealisasikan pembangunan saluran drainase terintegrasi di sepanjang Jl Soekarno-Hatta. Jika dua tahun sebelumnya dianggarkan sebesar Rp 130 Miliar, tahun ini setelah dipetakan ulang biaya anggaran jauh lebih besar. Yakni sekitar Rp 400 miliar.

Hal ini ditegaskan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi MT, saat ditemui Malang Posco Media.

“Jadi setelah kita lihat lagi, eman rasanya jika hanya dibuat drainase dibawah itu. Kenapa tidak sekalian ditata diatasnya dibuat lebih tertata. Nah perhitungannya, biaya menjadi Rp 400 miliar,” papar Diah, Rabu (6/7) kemarin.

Penataan atas yang dimaksud adalah penataan median jalan. Pasalnya untuk membangun saluran baru drainase disepanjang Jl Soekarno-Hatta, taman median yang ada saat ini harus dibongkar.

Alhasil jika dibongkar maka penampakan jalan akan perlu penataan kembali. Bisa dibuatkan taman atau jalur khusus ditengah jalan penanda bahwa drainase dibuat dibawah kawasan tersebut agar mampu mengalirkan air sehingga tidak meluber ke jalan.

“Karena anggaran yang dibutuhkan besar, tidak memungkinkan bagi APBD kita. Maka kita ajukan ke Kementrian (Kementrian PUPR),” tegas Diah.

Usai diajukan tahun lalu, tim KemenPUPR sudah datang melakukan pengecekan dan tinjau lapangan pada April 2022. Mereka melakukan pendataan dan penelaahan skema rencana. Untuk kemudian dilaporkan ke atasan.

Kegiatan tinjauan itu untuk mengetahui apakah proyek drainase memungkinkan dilakukan dan dikerjakan oleh Kemen PUPR dengan segala indikator yang dimiliki.

“Setelah itu kami belum mendapat laporan apa-apa. Kemungkinan masih penelaahan di pusat. Kita tunggu saja,” tukasnya.

Perlu diketahui realisasi pembangunan saluran drainase terintegrasi di sepanjang Jl Soekarno-Hatta merupakan hal vital. Pasalnya kawasan ini menjadi kawasan langganan banjir karena menjadi kawasan pertemuan aliran sungai dari arah Batu. (ica/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img