Malang Posco Media – Aktor asal Korea Selatan, Lee Jin-uk, secara perlahan namun pasti mengeksplorasi batas-batas dalam ranah aktingnya melalui perannya dalam produksi seperti “Nine-Times Time Travel” (2013), serial kriminal thriller “Voice 2” (2018), film “Time Renegades” (2021), dan drama romantis “A Year-End Medley”.
“Aku bangga pada diriku karena terus berakting dan bertahan di industri hiburan yang kejam. Ketika orang mengatakan mereka tersentuh dengan penampilanku, itu membuatku berpikir aku telah menjalani kehidupan yang layak. Itu sudah cukup,” kata dia seperti disiarkan Yonhap.
Jin-uk mengaku nyaman dengan tanggapan negatif dari pubik dan lebih peduli dengan persepsi aktor muda terhadap dirinya.
“Aku ingin menjadi panutan yang dapat mereka teladani,” ujar dia.
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas setiap peran dan kesempatan yang telah diberikan kepadanya, dan mengatakan dirinya kini lebih santai dalam bekerja dan kehidupan secara umum.
“Setiap orang akan mencapai suatu titik dalam hidup ketika sesuatu yang tidak mereka pahami ketika masih muda tiba-tiba menjadi masuk akal. Menjadi tua bukanlah tentang baik atau buruk. Ini tentang menemukan sisi positif dari suatu situasi,” papar dia.
Berbicara akting, sebagian penggemar Lee Jin-uk mengingatnya pernah berpartisipasi dalam film romantis “The Beauty Inside” (2015). Dalam karya itu, dia dikatakan tampil memesona.
Namun, dalam serial horor apokaliptik “Sweet Home”, dia memainkan karakter yang belum pernah dia coba sebelumnya yakni seorang penjahat yang tenang dan penuh bekas luka dengan masa lalu yang misterius.
Di Musim 2, Jin-uk masih memainkan karakter Pyeon Sang-wook yang tubuhnya dihinggapi monster parasit Jung Ui-myeong.
“Karakternya pasti sesuatu yang penonton tidak akan bayangkan untuk aku mainkan. Dia memiliki bekas luka di wajahnya dan menakutkan untuk dilihat. Tapi itu adalah tantangan baru bagiku,” kata dia.
Musim pertama “Sweet Home” ditayangkan pada bulan Desember 2020, memutarbalikkan pasca-apokaliptik, elemen fantastik, dan adegan berdarah.
Musim kedua serial ini menampilkan banyak karakter baru, mengisahkan perang bertahan hidup habis-habisan saat individu melawan monster di tempat terbuka.
“Aku pikir banyak pertanyaan yang dimiliki pemirsa dapat dijawab di Musim 3. Aku yakin ketika kalian menonton Musim 3, mereka pasti ingin menonton Musim 1 dan 2 lagi,” demikian kata Jin-uk.(ntr/mpm)