spot_img
Tuesday, May 14, 2024
spot_img

Forum Konsultasi Publik Tingkatkan Layanan RSSA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang menggelar Forum Konsultasi Publik di Hotel Savana, Jumat (29/7) kemarin. Berbagai kalangan mulai dari pemerintah, akademisi, kepolisian/TNI, instansi kesehatan, media hingga masyarakat hadir pada  forum yang dikemas dengan diskusi menarik itu.

Plt. Direktur Utama RSSA Malang Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KIC., KAP mengatakan, melalui kegiatan seperti ini maka terbangun komunikasi yang baik. Kemudian bisa meningkatkan semangat pelayanan kepada masyarakat.

“Pada kesempatan ini para stakeholder bisa menyampaikan berbagai hal sebagai upaya peningkatan pelayanan. Semangat kita tentu saja membutuhkan kritik yang konstruktif. Kalau kami baik, maka masyarakat juga mendapat layanan yang terbaik,” terang Kohar dalam sambutannya.

Menurutnya, dalam memberikan layanan yang baik bagi pasien, pengunjung dan masyarakat, diperlukan adanya suatu standar pelayanan. Standar pelayanan yang nantinya akan diterapkan, juga harus diketahui dan dibahas bersama oleh para stakeholder sehingga diharapkan terbangun pelayanan yang prima atau Service Excellent.

Untuk mewujudkan Service Excellent di lingkup RSSA Malang yang mempunyai ribuan pegawai dan tenaga medis, tentu bukan perkara mudah. Untuk menjaring keluhan dan keinginan masyarakat, pihaknya juga mengenalkan kanal pengaduan online bernama Sambat RSSA. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan layanan.

“Silakan gunakan Sambat RSSA karena itu juga nanti bisa konek ke HP saya,” sebutnya.

Hadir juga pada kesempatan itu Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Timur, Agus Muttaqin. Dijelaskan Agus, Ombudsman sebagai lembaga resmi dan bertugas mengawasi pelayanan publik, terus berupaya menjaring dan menjembatani berbagai pengaduan masyarakat. Termasuk bidang pelayanan kesehatan sebagai salah satu kebutuhan masyarakat.

“Tahun 2021 kami menerima sebanyak 434 pengaduan di Jawa Timur. Yang terbanyak dari pengaduan tentang pertanahan, pendidikan, kepolisian, kepegawaian dan pedesaan. Beruntung, ternyata kesehatan tidak masuk dalam lima besar pengaduan itu selama ini,” ungkap Agus. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img