MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Warga dan pengguna jalan raya Tlogomas Kota Malang heboh, Senin (6/5) malam. Ini setelah beberapa anggota Polsekta Lowokwaru dan Polresta Malang bersama anggota PMK Kota Malang berdatangan ke Jembatan Tunggulmas. Mereka tiba untuk mengevakuasi tubuh Angel, 20.
Warga Kota Tangerang, Provinsi Banten tersebut ditemukan sudah menjadi mayat di bawah jembatan Tunggulmas. Tak pelak, kabar ada wanita bunuh diri, membuat warga sekitar ikut datang ke TKP. Tak terkecuali pengguna jalan hingga membuat arus lalu lintas jembatan itu macet di malam hari.
Hasil analisa polisi, gadis ini diduga bunuh diri dengan cara loncat dari atas jembatan setinggi 30 meter. “Kami mendapatkan beberapa bukti dan petunjuk, terkait kenekatannya mengakhiri hidup di Jembatan Tunggulmas,” ungkap Kapolsekta Lowokwaru, Kompol Anton Widodo kepada wartawan, Selasa (7/5).
Dia menambahkan, korban sudah tidak dapat dihubungi keluarganya, sejak Senin (6/5) sore. Keluarga sempat melacak keberadaan Angel melalui nomor ponselnya. “Dari hasil pelacakan tersebut ditemukan titik HP korban di kawasan Jembatan Tunggulmas. Pihak keluarga lalu mencoba melakukan penelusuran,” terangnya,
“Dari percakapan itu, korban menemui dua orang temannya di Malang,” ungkapnya. Pihak keluarga meminta tolong temannya itu, untuk mengecek keberadaan korban di Jembatan Tunggulmas. Setelah menelusuri jembatan, kedua temannya ini tidak menemukan jejak korban. Mereka pun berfoto-foto di tempat itu.
“Saat berfoto-foto di tengah jembatan itulah, topi salah satunya terjatuh. Sembari mencari korban, juga mencari topinya yang terjatuh. Ia kaget, saat ada orang tak bergerak di bawah jembatan. Tidak jauh dari titik topinya terjatuh,” lanjutnya. Seketika, mereka meminta tolong warga yang melintas dan berada di sekitar lokasi.
Salah satu warga kemudian datang ke Mapolsekta Lowokwaru, untuk melaporkan kejadian tersebut. “Petugas yang memastikan korban meninggal dunia, meminta bantuan pihak PMK Kota Malang karena kondisinya yang cukup curam dan sulit dijangkau,” jelasnya.
Kepala UPT PMK Kota Malang Anang Yuwono menjelaskan, proses evakuasi korban membutuhkan waktu hingga hampir dua jam. Mengerahkan sebanyak 10 personel, pasukan seragam biru ini bergerak cepat mengevakuasi. “Selasa (7/5) pukul 02.15, tubuh korban sudah bisa dievakuasi dengan dibungkus kantong jenazah,” ujarnya.
“Tubuh korban kami naikkan dengan bantuan alat dan tenaga dari para relawan, selanjutnya dibawa ke IKF RSSA Malang,” ungkapnya. Proses evakuasi ini, mengundang masyarakat untuk melihat. Bahkan kondisi jalanan dipadati warga yang mencoba melihat proses evakuasi dan mengabadikan proses evakuasi ini.
Beberapa warga yang tinggal dan beraktifitas dekat lokasi, mengatakan tidak tahu pasti kapan Angel bunuh diri. “Tidak tahu awalnya seperti apa. Saya baru tahu saat ada ramai-ramai yang mengatakan perempuan jatuh di jembatan,” ujar Asih, salah satu warga. Sementara itu, pihak dokter masih menunggu kepastian keluarga apakah berkenan dilakukan visum.
“Saat ini kami menunggu, apakah keluarga berkenan untuk dilakukan visum atau otopsi. Bila tidak, maka atas persetujuan kepolisian, akan diserahterimakan jenazahnya ke keluarga,” kata Kabag Humas RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo, saat dikonfirmasi Malang Posco Media, kemarin. (rex/mar)