spot_img
Saturday, April 27, 2024
spot_img

IHSG Melemah 1,18 Poin, Investor Tunggu Rilis Data Inflasi AS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah 1,18 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.364,47.Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,30 poin atau 0,03 persen ke posisi 997,48.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta menilai pelaku pasar sedang bersikap ‘wait and see’ terhadaprilis data Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE Price Index) dariAmerika Serikat (AS).“Investor mengambil sikap waspada menjelang rilis data inflasi AS pada Jumat (29/3) nanti. Data PCE Price Index di prediksi akan memperlihatkan tingkat inflasi yang masih tinggi,” ujarnya.

Selain itu, investor mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Bank Sentral AS The Federal dan bank-bank sentral utama lainnya mulai memangkas suku bunga acuan pada bulan-bulan mendatang.

Ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada Juni 2024 semakin besar dengan pelaku pasar melihat 71,9 persen peluang pemangkasan suku bunga paling tidak 25 basis poin (bps), atau naik dari sekitar 54,7 persen sepekan yang laluBank Sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB) pada pekan lalu menjadi bank sentral besar pertama yang menurunkan suku bunga acuan sebagai sinyal kebijakan moneter akan semakin longgar, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BOE) juga telah mengirim sinyal akan segera melonggarkan kebijakan moneter, sementara bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi akan melakukan penurunan suku bunga di bulan Juni.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi yang naik sebesar 0,46 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen nonprimer yang masing-masing naik 0,35 persen dan 0,31 persen.Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dimana sektor transportasi dan logistik turun paling dalam minus 3,35 persen, diikuti sektor industri dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing minus 0,87 persen dan 0,80 persen. (ntr/nug)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img