spot_img
Monday, April 29, 2024
spot_img

Jajaki Lanjutkan SANDI

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Parpol di Kabupaten Malang Mulai Saling Komunikasi, Ulangi Sukses Pilbup Malang 2020

MALANG POSCO MEDIA-Kabar mengulang sukses SANDI (Sanusi-Didik) di Pilkada serentak tahun ini  makin menggelinding. Apalagi segala kemungkinan politik bisa terjadi jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang November mendatang.

Untuk diketahui, SANDI merupakan akronim dari HM Sanusi- H Didik Gatot Subroto. Pasangan ini memenangkan Pilkada Kabupaten Malang tahun 2020 lalu.

Saat itu SANDI diusung PDI Perjuangan berkoalisi dengan sejumlah partai politik (parpol) di Kabupaten Malang. Yakni Golkar, NasDem, Gerindra, PPP dan

Demokrat.

Ketua DPC  PDI Perjuangan Kabupaten Malang H Didik Gatot Subroto  tidak menampik bahwa  dengan perolehan 13 kursi PDI Perjuangan di DPRD Kabupaten Malang, pihaknya memang bisa mengusung sendiri pasangan calon bupati-wakil bupati.  Namun dia kembali menegaskan tidak ingin buru-buru. Karena Didik mengaku berkoalisi akan lebih baik.

Menurut Didik saat ini, pihaknya melakukan komunikasi dengan parpol lain. “Kami melakukan komunikasi dengan semua partai politik. Terutama yang dulu berkoalisi dengan PDI Perjuangan mengusung SANDI,” jelas mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.

Termasuk dengan PKB dan Partai Hanura, juga didekati  PDI Perjuangan. Dari hasil pemilu 2024, PKB mendapatkan 11 kursi, sedangkan Partai Hanura mendapatkan satu kursi. Selain itu juga ada PKS yang mendapatkan dua kursi, dan memiliki hak mengikuti kontestasi pilkada 2024. “Semuanya kami ajak komunikasi tanpa terkecuali,’’ tambahnya.

Komunikasi politik dilakukan disetiap kesempatan. Tidak hanya dengan ketua DPC maupun DPD parpol. Tapi juga dilakukan melalui anggota DPRD. Menurut Didik anggota DPRD Kabupaten Malang dari PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab melakukan komunikasi politik dengan anggota DPRD dari parpol lain.

“Hasil komunikasi politik itu nanti kami sampaikan ke DPP. Secara prinsip itu tadi, kami PDI Perjuangan siap mengikuti kontestasi Pilkada 2024. Apakah nanti mengusung sendiri calonnya atau berkoalisi, kami menunggu instruksi. Bisa jadi satu paket seperti saat ini, atau bisa tidak. Sekali lagi kami menunggu instruksi dari DPP,’’ ungkapnya.

Sementara itu  Ketua DPC Gerindra Kabupaten Malang,  Chusni Mubarok mengatakan saat ini   masih mengawal pemenangan presiden dan wakil presiden.

Ia mengaku belum konsentrasi membicarakan Pilkada 2024.  Namun demikian, bukan berarti tidak terpikir sama sekali.

Dikatakan Chusni partainya sudah melakukan konsolidasi dengan semua partai. Tujuannya adalah untuk koalisi.

Chusni mengakui Partai Gerindra hanya mendapatkan delapan kursi di DPRD Kabupaten Malang. Dengan jumlah tersebut Partai Gerindra tidak bisa mengusung sendiri calonnya. Sehingga harus berkoalisi. “Itu sebabnya, kami melakukan konsolidasi. Baik secara internal maupun eksternal,’’ tambahnya.

Apakah ada rencana berkoalisi dengan PDI Perjuangan? Chusni mengatakan itu bisa terjadi. Menurut dia dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi menurut Chusni pada Pilkada tahun 2020 lalu, Partai Gerindra berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Namun dia menegaskan keputusan koalisi itu ditetapkan oleh DPP Gerindra. “Di daerah tugas kami melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan semua partai. Hasilnya kami sampaikan ke DPP. Dengan siapa kami berkoalisi. Apakah dari kami calon bupatinya atau wakilnya, itu semuanya dari DPP, daerah tidak bisa menentukan,’’ ungkapnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Sudarman juga mengatakan masih menunggu instruksi DPP Golkar terkait Pilkada. “Seperti yang kemarin saya katakan. Belum ada yang berubah, kami masih menunggu instruksi DPP terkait dengan Pilkada 2024,’’ ungkap Sudarman.

Dia mengatakan  hasil pemilu 2024, Golkar mendapatkan delapan kursi. Yang artinya Partai Golkar tidak bisa mengusung  calon sendiri namun harus berkoalisi.

“Syarat dapat mengusung calon bupati dan wakil bupati adalah partai memiliki 20 persen dari total jumlah kursi. Artinya harus ada 10 kursi untuk bisa mengajukan calon bupati dan calon wakil bupati. Jadi kami pun harus berkoalisi. Hanya saja, dengan siapa kami berkoalisi kami menunggu intruksi DPP,’’ katanya.

Meski demikian, Darman mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai. Termasuk dengan PDI Perjuangan, PKB dan partai lainnya.

“Yang pasti kami Partai Golkar siap mengikuti kontestasi Pilkada 2024. Tapi secara teknis kami masih menunggu dari DPP,’’ tandasnya. (ira/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img