MALANG POSCO MEDIA – 110 tahun adalah usia yang sangat tua. Usia yang seharusnya sudah melebihi batas untuk bisa menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Karena itu di momen ulang tahun ini, tantangan terbesar pemimpin Kota Malang masa depan adalah yang bisa mewujudkan kemakmuran dan kesejahteran yang lebih hebat dari saat ini.
Kategori kemakmuran tak hanya dilihat dari perkembangan dan kemajuan kotanya saja. Tapi juga diukur dari berapa persen masyarakatnya yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Angka ini harus diminimalisir lebih drastis sehingga pemerataan pembangunan bisa merata. Sehingga tak ada lagi warga yang hidupnya pas-pasan apalagi di bawah garis kemiskinan.
Persoalan lain adalah kesempatan berpendidikan tinggi bagi masyarakat. Pendidikan ini harus diprioritaskan di Kota Malang. Apalagi kota ini dikenal sebagai kota pendidikan. Lembaga pendidikannya banyak, termasuk perguruan tingginya. Sangat ironis kalau masyarakatnya masih banyak yang hanya berpendidikan di level SMA, bahkan masih banyak yang di bawahnya.
Standar pendidikan masyarakatnya harus dinaikkan, minimal harus S1. Ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman yang semakin maju dan dinamis. Dengan pendidikan tinggi, maka pola pikir masyarakatnya dipastikan juga akan berubah. Mereka tidak mudah menyerap informasi-informasi hoaks yang sangat kontraproduktif dengan pembangunan dan kemajuan kota.
Jangan sampai terjadi sebaliknya. Orang di luar Malang berbondong-bondong sekolah dan kuliah di Malang, tapi masyarakat Malang sendiri justru terpinggirkan soal pendidikan. Harusnya orang Malang yang diprioritaskan untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan. Mulai jenjang TK hingga lulus perguruan tinggi.
Alokasi dana khusus pendidikan dibesarkan di APBD untuk mendorong dan mensupport putra-putri terbaik di Kota Malang bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Harapannya mereka ke depannya akan kembali dan ikut bekerja keras membangun Kota Malang lebih maju dan lebih sejahtera.
April menuju Agustus ke depan, tensi politik di Malang bakal makin memanas. Para calon walikota bakal muncul dan unjuk diri. Biar Pilkada ke depan makin berkualitas, ini warning bagi masyarakat. Jangan mudah tergiur janji. Jangan mudah tergiur figur. Pilihlah walikota yang benar-benar bekerja, berjuang dan mengabdi untuk masyarakat Kota Malang.
Walikota yang memang ingin melayani dan menyejahterakan masyarakatnya di segala bidang. Bukan walikota yang justru minta dilayani dan berpotensi korupsi. Semoga ke depan Kota Malang punya Walikota idaman yang dicintai dan mencintai rakyatnya. Selamat Ulang Tahun ke 110 Kota Malang.(*)
