spot_img
Friday, May 17, 2024
spot_img

Minim Anggaran Rehabilitasi Bencana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

NEW MALANG POS – Setiap kali musim penghujan tiba, Kota Batu selalu waspada dengan wilayah berpotensi bencana alam. Bahkan, tahun lalu terjadi banjir bandang yang cukup besar. Hanya saja, dana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dalam APBD Kota Batu sangat kecil. Padahal potensi bencana cukup besar.

Kasi Rehabilitasi Dan Rekontruksi BPBD Kota Batu Suhartono, S.S, M.M menjelaskan, pada tahun ini pihaknya mendapat anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp 330 juta. Jumlah itu mendapat kenaikan dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 280 juta.  Namun menurutnya, idealnya anggaran sekitar Rp 1 miliar. Karena melihat lokasi yang di rehabilitasi bisa mencapai lebih dari 40 lokasi per tahunnya.

“Per titik rata-rata anggaran bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 50 juta. Biasanya biaya tinggi saat merebailitasi fasilitas umum,” kata  Kasi Rehabilitasi Dan Rekontruksi BPBD Kota Batu Suhartono, S.S, MM kepada Malang Posco Media, kemarin.

Dia menjelaskan, seperti yang dialami tahun lalu, ada 46 lokasi yang direhabilitasi, baik fasilitas umum atau permukiman. 46 lokasi itu  membutuhkan anggaran Rp 840 juta.

“Untungnya dari anggaran Rp 280 juta di tahun 2021 ada tambahan anggaran dari PAK karena waktu yang mendesak,” imbuh Suhartono.

Pada 2021 banyak bencana yang terjadi dibanding tahun 2020 yang hanya sekitar 35 titik yang butuh di rehabilitasi dan menghabiskan anggaran Rp 500 juta.

Hingga sekarang masih masa pemulihan bencana banjir bandang November 2021 lalu, hingga Mei mendatang. Ia khawatir jika musim hujan belum selesai dan ada bencana lagi yang melanda.

“Pengerjaannya dilakukan secara gotong rotong oleh masyarakat. Dan dari kami bantuan sifatnya tidak menimbun, karena melihat apa yang dibutuhkan selalu berbeda-beda. Jadi kami butuh melakukan kajian kebutuhan bersama dengan dinas terkait terlebih dahulu,” terangnya.

Ada enam titik rehabilitasi yang dilakukan saat ini. Bantuan rehabilitasi yang diberikan bahan pokok bangunan, seperti asbes, batu, pasir, batu bata, kayu dan semen.

Bahan bangunan tersebut dibagi untuk beberapa titik. Diantaranya Kelurahan Sisir untuk perbaikan jalan yang ambles karena aliran sungai yang deras. Di Desa Sumbergondo ada 2 titik, dikarenakan longsor hujan deras.

Selanjutnya Desa Tulungrejo untuk perbaikan atap budidaya jamur yang rusak. Kelurahan Dadaprejo juga perbaikan  jalan yang ambrol karena aliran sungai deras. Terakhir, Desa Giripurno yang disebabkan kebakaran rumah. (ran/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img