spot_img
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

Minumkan Istri dan Anak Racun, Guru SD Lalu Bunuh Diri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDA- Berita ini tidak bermaksud menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segeralah berkonsultasi ke pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

Entah apa yang ada dalam pikiran Wahaf Efendi, 38. diduga meminumkan racun kepada istrinya, Sulikhah, 35, dan seorang anaknya, inisial ARE, 13, di rumah kontrakan mereka, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Selasa (12/12) dini hari. Sedangkan AKE, 13, salah satu anak kembarnya dibiarkan tidur di kamar lain. 

Setelah melakukan pembunuhan itu, guru PPPK SDN Sukun 3 Kota Malang itu mengambil pisau dapur dan mengakhiri hidupnya dengan berulangkali menyayat lengan tangan kirinya (berita dan foto terkait, baca halaman Turn Back Crime). Peristiwa ini, kali pertama diketahui oleh warga sekitar yang datang ke rumah tersebut, karena teriakan AKE.

“Sekitar pukul 08.10 WIB, AKE keluar dari rumahnya lalu berteriak minta bantuan. Dia mengatakan kalau kamar yang dihuni orang tua dan adik kembarnya ini dalam kondisi terkunci,” kata Galih Serdiyatmoko, salah satu warga. Mendengar teriakan itu, dia yang duduk di rumahnya, ikut memeriksa.

Bersama beberapa tetangganya, Galih kemudian berusaha mendobrak pintu kamar Wahaf, sapaan pria yang dikenal suka menjalankan ibadah salat di masjid kampung itu. Saat pintu terbuka, Galih dan warga kaget. Dia melihat Wahaf sudah sekarat dan mengeluarkan darah dari lengan kirinya.

Sedangkan Sulikhah dan ARE, tergeletak dengan kondisi mulut berbusa dan sudah membiru. Spontan, Galih pun langsung menaiki motornya, melaporkan peristiwa ini ke Mapolsek Pakis. Sedangkan Ketua RT 03 RW 10, Iswahyudi yang juga datang ke TKP, sempat meminta warga lain untuk membawa Wahaf ke RS Dr. Munir Lanud Abd Saleh.

Sayangnya, dalam perjalanan ke rumah sakit, Wahaf dinyatakan meninggal dunia. Polisi menduga, Sulikhah dan ARE tewas karena cairan obat nyamuk. Beberapa warga melihat, di dalam kamar, ditemukan gelas dan cairan obat nyamuk. Iswahyudi menambahkan, tidak ada tanda-tanda keluarga ini, akan melakukan perbuatan nekat.

“Tidak ada masalah selama ini. Ke masjid juga aktif. Kami belum tahu ini ada masalah apa. Apalagi, mereka sudah kontrak rumah di sini, selama tujuh tahun,” tandasnya. Namun, yang ia ketahui, Wahaf selalu memilih langsung pulang ke rumahnya, usai menjalankan ibadah salat di masjid.

Sementara itu, Dodik Wokanubun, 46, sepupu Sulikhah juga mengetahui hubungan pasangan suami istri ini tidak bermasalah. “Pak Wahaf aktifitasnya mengajar setiap hari, sedangkan istrinya berjualan kue secara online dan offline di rumahnya,” ungkapnya. Sulikhah juga aktif sebagai pengurus kegiatan siswa di sekolah ARE, yakni SMPN 4 Kota Malang.

Salah satu wali murid, Tonik Mariantono mengatakan, Sulikhah sebagai pengurus kegiatan siswa dalam berkesenian karawitan. “Saya ke sini untuk memastikan karena kaget setelah mendengar informasi ini. Ternyata benar. Padahal hari Sabtu (9/12), saya bertemu dengan Bu Sulikhah di suatu acara di sekolah,” bebernya.

Acara itu, kata Tonik, bertema penguatan mental. Saat itu wali murid siswa hadir dalam acara bernama ‘Parenting’ dengan materi “Membangun Kekuatan Mental Anak’. “Beliau juga tidak ada masalah keuangan di sekolah. Bahkan, iuran sekolah atau datang setiap acara, bu Sulikhah tidak pernah terlambat,” pungkasnya. (den/mar/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img