spot_img
Saturday, April 27, 2024
spot_img

Mitigasi, Pemkab Malang
Bentuk 90 Desa Tangguh Bencana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memiliki wilayah yang luas dengan kondisi geografis yang dikelilingi bukit dan pegunungan, Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah yang sangat rawan bencana. Di Kabupaten Malang kerawanan tidak hanya banjir dan longsor saja. Tapi juga angin kencang, kekeringan dan tsunami.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah membuat peta kerawanan bencana. Seperti bencana tanah longsor berada di wilayah Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Jabung, Poncokusumo, Tumpang.

mitigasi

Sementara untuk rawan bencana angin kencang, BPBD Kabupaten Malang memetakan di wilayah Kecamatan Karangploso, Singosari, Pakis Jabung, Tumpang, dan Poncokusumo. Sedangkan wilayah rawan tsunami yaitu di wilayah yang berbatasan dengan Pantai Selatan.

Pada Oktober 2022 lalu, bencana pun melanda di Kabupaten Malang. Terjadi di delapan kecamatan. Yaitu banjir dan longsor. Hal ini pun langsung direspon sigap oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Bupati Malang, Wakil Bupati serta seluruh SKPD di Pemerintah Kabupaten Malang turun langsung ke lapangan. Tidak sekadar melakukan peninjauan, tapi juga melakukan penanganan.

“Prioritas pertama dalam penanganan bencana adalah menyelamatkan korban jiwa dulu. Mereka yang terisolasi kita selamatkan. Selanjutnya ada bantuan makanan kepada para korban. Prinsipnya kita sigap dan merespon dengan cepat. Apa yang menjadi kebutuhan para korban kita penuhi,” kata Bupati Malang Drs H.M Sanusi.

Sanusi pun mengatakan, untuk mendatangi lokasi bencana, tak hanya mengendarai mobil 4 x 4. Tidak jarang dia menggunakan motor. Baik trail maupun matic. Tujuannya tidak lain adalah kecepatan mendatangi lokasi bencana. “Jika bencana longsor pakai mobil akan kesulitan sampai tujuannya. Itu sebabnya, jika kondisinya seperti itu, kami pilih menggunakan motor. Lebih mudah menjangkau,” ungkapnya.

Saat di lokasi, selain meninjau tempat, Sanusi pun tak segan mendatangi para korban. Untuk menyampaikan rasa prihatin dan memberikan bantuan. Sanusi pun mengaku sama sekali tidak khawatir, meskipun melewati medan yang sulit. Dia cukup lihai dengan kondisi medan yang berat dan curam sekalipun.

Selain itu dalam penanganan bencana, Sanusi juga mengatakan pemerintah tidak sendirian. Tapi mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Termasuk dukungan dari TNI/Polri. “Kami mendapatkan dukungan dari para relawan, Tagana, dan lainnya. Prinsipnya semua bergerak,” ungkapnya.

“Untuk kerusakan, kami pun mengusulkan ke Pemerintah Provinsi atau Pemerintah pusat. Seperti bencana kemarin, kami usulkan ke Provinsi dan Pusat untuk pemulihan wilayahnya. Karena anggaran untuk pemulihan cukup besar, jika hanya mengandalkan APBD sudah tentu tidak mampu,” katanya.

Yang pasti Sanusi mengatakan, saat bencana terjadi pihaknya tidak diam. Koordinasi yang intens dan berkolaborasi dengan banyak pihak, membuat persoalan bencana pun cepat diselesaikan. “Ini juga termasuk penanganan Covid -19. Kami kolaborasi dengan semua pihak. Alhamdulilah semuanya berjalan sesuai dengan rencana,” ungkapnya.

Disinggung masalah anggaran untuk pemulihan bencana, Sanusi menyebutkan, untuk kedaruratan selain dicover oleh BPBD melalui anggaran program juga ada BTT. Dan sejauh ini semuanya telah berjalan. (ira)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img