.
Thursday, December 12, 2024

Mundur Dari Peradi, Hotman Paris Majukan Harkat dan Taraf Hidup Advokat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – PERSETERUAN Hotman Paris yang telah mengundurkan diri dari Peradi versus Otto Hasibuan yang diketahui sebagai Ketua organisasi Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) merupakan perihal menarik bagi kalangan Advokat di Indonesia.

Menjadi pertanyaan besar eksistensi sebuah Organisasi Advokat (OA), manakala anggota yang menjadi ikon itu mengundurkan diri. Hotman Paris adalah advokat gaek di Indonesia ini. Siapa tidak kenal dengan Hotman Paris? Pengacara bertarif Rp1,3 miliar per kasus.

Namun, tahukah Anda bahwa Hotman pernah, digaji cuma Rp 182 ribu per bulan. Hampir sebagian besar orang mengetahui Hotman Paris Hutapea. Pria kelahiran Laguboti, Sumatera Utara ini memang memiliki reputasi sebagai salah satu pengacara kondang di tanah air.

Tidak sembarang orang menggunakan jasanya. Tarif tinggi yang dipatok oleh Hotman Paris sesuai kapabilitasnya. Mereka yang pernah menjadi klien Hotman Paris kebanyakan adalah  perusahaan besar. Apalagi, bidang utama yang menjadi keahliannya adalah hukum bisnis internasional.

Dalam sebuah kasus yang melibatkan perusahaan pertambangan, Hotman Paris mendapatkan honor mencapai Rp 160 miliar. Beberapa kliennya diketahui adalah orang dan tokoh terkenal di Indonesia. Dengan patokan tarif yang fantastis, tidak heran Hotman Paris memiliki nilai kekayaan sangat besar.

Dibuktikan dengan gaya hidup mewah yang kerap diperlihatkannya. Ada kabar, angka kekayaan yang dimiliki oleh Hotman Paris mencapai Rp 4,5 triliun. Bahkan, pengakutan terbarunya, Hotman mengungkapkan kalau pajak yang dibayarkan mencapai Rp 30 miliar dan itu dilakukan ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan tax amnesty.

Kesuksesan dan nama besar yang didapatkan olehnya tidak datang secara tiba – tiba. Berbagai suka dan duka mewarnai perjalanan hidup dan karier seorang Hotman Paris. Perjalanan hidup serta perjuangan yang dialaminya pun bisa menjadi inspirasi para advokat muda untuk bisa meraih kesuksesan serupa.

Para pengacara muda yang saat ini tengah meniti karir, bisa memperoleh kesuksesan seperti halnya Hotman Paris. Untuk meraih kesuksesan tersebut, bisa membuka kantor layanan hukum sendiri, mengasah ilmu, memperbanyak relasi dan menjaga kepercayaan.

Ataupun menjadi marketing diri sendiri dengan tetap eksis serta berkomitmen tinggi menjaga martabat seorang Advokat. Saat ini, pekerjaan sebagai pengacara memang menjadi sumber pemasukan utama Hotman. Namun, siapa sangka kini dia berpindah ke lain hati.

Tidak lagi bergabung dengan organisasi advokat Peradi. namun telah berpindah ke Dewan Pengacara Nasional (DPN) Indonesia, organisasi advokat baru, yang ia umumkan sendiri beberapa saat lalu. Kini Peradi, melalui ketuanya Otto Hasibuan tidak bisa berbuat banyak, bahkan tarik ulur status pengunduran diri Hotman Paris dari Peradi berpotensi melanggar HAM.

Polemik itu mengurung seseorang yang mempunyai kebebasan berserikat dan berkumpul yang telah dijamin pula oleh Undang – Undang Dasar Negara kita. Berpindahnya Hotman Paris dari Peradi menjadi perhatian advokat di Indonesia, seolah-olah yang tersirat tidak lagi ada organisasi advokat yang Single Bar (tunggal).

Selama ini didengung-dengungkan oleh kubu Otto Hasibuan. Hal itu, menjadi tamparan keras eksistensi sebuah Organisasi Advokat dikemudian hari yang bernama Peradi. Mundurnya Hotman Paris dari Peradi, mengakui jika organisasi advokat di Indonesia tidak hanya Peradi yang selama ini memproklamirkan single bar.

Namun yang tersirat dan tersurat adalah Organisasi Advokat lainnya yang puluhan jumlahnya bermunculan di Indonesia adalah Organisasi Advokat yang sah, yang konon katanya telah mengambil kewenangan Peradi.

Mundurnya Hotman Paris dari Peradi membawa angin segar warna – warni Organisasi Advokat di Indonesia, kekhawatiran beberapa pihak mendekati sebuah kebenaran manakala mundurnya Hotman Paris berpotensi di ikuti oleh puluhan ribu anggota Peradi dikemudian hari.

Meskipun nyatanya sudah banyak anggota Organisasi Advokat Peradi yang mengundurkan diri hingga membuat Organisasi Advokat sendiri diluar Peradi. Eksistensi Organisasi Advokat yang telah ditinggalkan oleh Hotman Paris kini dipertaruhkan.

Langkah sosok kharisma Hotman Paris di Organisasi Advokat yang baru yaitu di Dewan Pengacara Nasional Indonesia berpotensi diikuti anggota – anggota Peradi yang jumlahnya puluhan ribu se-Indonesia, mengusung isu memajukan harkat dan taraf hidup advokat. Sebuah strategi kata – kata ajakan jitu di tengah puluhan Organisasi Advokat yang tumbuh bagaikan jamur di musim hujan.(*/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img