spot_img
Friday, May 3, 2024
spot_img

Pasti Menarik, Gagas Museum Bemo

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Ada yang menarik dalam peringatan HUT ke 110 Kota Malang, Senin (1/4) kemarin. Yang paling mencolok adalah adanya kendaraan bemo yang dipakai Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat beserta jajaran pejabat di Kota Malang napak tilas bangunan bersejarah di Kota Malang.

Ada enam lokasi yang dikunjungi. Diawali melihat bangunan Stasiun Kota Baru Malang, menuju Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Kemudian ke Alun-alun Malang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Malang, Gedung Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara KPPN) dan diakhiri di Gedung Kesenian Gajayana.

Apa yang dilakukan Wahyu Hidayat patut diapresiasi. Betapa tidak, ketika merayakan ulang tahun, Wahyu memilih kendaraan ikonik dan pernah jaya di Kota Malang. Berdasarkan catatan sejarah, bemo sudah ada sejak tahun 1960-an. Kendaraan ini menjadi primadona di Kota pendidikan ini.

Hingga sampai pada tahun 1990 an. Bemo akhirnya diganti dengan kendaraan mikrolet karena dinilai terlalu bising di jalan raya. Tidak tanggung-tanggung jumlah mikrolet pengganti transportasi jumlahnya sampai 1.200 an. Jumlah yang sangat fenomenal untuk ukuran kota. Meski mikrolet sangat banyak, bemo masih beroperasi di beberapa titik dalam jumlah terbatas.

Tahun 1995 an, bemo masih sempat beroperasi dengan rute kampus UMM – Dinoyo. Bagi mahasiswa saat itu, bemo juga menjadi alternatif transportasi yang murah meriah. Namun seiring berjalannya waktu, bemo akhirnya berhenti total. Bemo masih ada karena digunakan pemiliknya untuk transportasi kehidupan sehari-hari dalam lingkup terbatas.

Ketika Wahyu Hidayat memunculkan kembali bemo, maka pantas kalau Kota Malang kembali menghidupkan bemo. Gagasan ini perlu didorong dan dimatangkan bersama. Kalaupun bemo sudah tak mungkin lagi menjadi alat transportasi, setidaknya Pemkot Malang membuat museum transportasi bersejarah di Kota Malang. Salah satu isinya adalah bemo.

Museum ini bisa destinasi wisata baru di Kota Malang. Karena kalau tidak dimuseumkan, maka generasi mendatang tak akan lagi mengingat bahwa Kota Malang pernah punya transportasi primadona. Yaitu bemo. Selain bemo tentu ada transportasi lain yang juga ikonik dan bisa disatukan dalam museum transportasi Kota Malang. Selain bisa mendatangkan PAD, museum transportasi penting untuk edukasi dan pembelajaran siswa sekolah. Mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Benar kata Pak Wahyu. Sejarah harus diingat dan dirawat. Merawat sejarah salah satunya dengan membuat museum transportasi bersejarah di Kota Malang.(*)  

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img