.
Wednesday, December 11, 2024

MA Almaarif Singosari

Raih Segudang Prestasi, Bangun Karakter SAE

Berita Lainnya

Berita Terbaru

 MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MA Almaarif Singosari panen prestasi. Segudang prestasi akademik dan non akademik sukses ditorehkan. Terbaru, siswa madrasah ini meraih Juara 3 lomba Da’i Da’iah Nasional yang di selenggarakan oleh Himpunana Mahasiswa Prodi (HMP ) Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (7/9) lalu.

Sebelumya, di bulan Agustus lalu juga mampu memborong delapan piala sekaligus dalam ajang Lomba Mengkafani Jenazah Putra – Putri di Lomba Keagamaan Pramuka (LKP) se-Jawa Bali yang digelar oleh Universitas Islam Malang (Unisma).

“Prestasi adalah sebuah bonus, yang terpenting adalah karakteristik khas untuk menyiapkan anak didik setelah lulus dari sini,” kata Kepala MA Almaarif Singosari, Abdul Kadir, MH, Senin (12/9).

Karakter khas MA Maarif Singosari  sesuai dengan nilai-nilai yang dibangun Nahdlatul Ulama’ (NU). Tujuannya untuk mencetak siswa yang memiliki nilai kebangsaan serta berkualitas dari sisi karakter dan keilmuan.  “Dengan begitu mereka akan menjadi pelajar yang ber- Pancasila yang rahmatan lil alamin,” imbuhnya.

Adanya model Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) saat ini, membuat peluang bagi institusi pendidikan untuk berinovasi. Termasuk MA Almaarif Singosari yang menerapkan manajemen berbasis madrasah dengan kearifan lokal. Dengan begitu para siswa akan memiliki nilai-nilai religiusitas dan sikap nasionalis.

Abdul Kadir menjelaskan untuk mendukung pembangunan karakter siswa, MA Almaarif Singosari tidak menggunakan istilah OSIS. Tapi menggunakan Komisariat IPNU – IPPNU untuk membekali dengan organisasi, sehingga ketika lulus, siswa mampu menjadi agen-agen perubahan di masyarakat.

Madrasah ini membangun karakter SAE. Yaitu Spiritualitas, Adaptif dan Eksploratif. Dari nilai-nilai segala sisi peserta didik dikembangkan. Spiritualitas dikuatkan dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Yang dikuatkan melalui kegiatan religi yang sudah menjadi kebiasaan di sekolah.

Adaptif, menjadi satu tuntutan keilmuan dan kecakapan siswa. Kemajuan teknologi informasi tidak membuat siswa minder. Bahkan mampu menyikapi dengan arif dengan tetap mengikuti kemajuan yang ada. Sedangkan eksploratif berkaitan dengan keilmuan dan keterampilan. Ilmu tidak hanya disimpan. Tetapi diterapkan dan diimplementasikan untuk kemaslahatan diri dan masyarakat.

Dengan SAE, diharapkan mampu menjadi penguatan pembangunan karakter siswa. “Sehingga apapun nanti profesinya,  tidak meninggalkan dasar-dasar yang sudah diajarkan di madrasah,” tutup Abdul Kadir.  (hud/imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img