.
Wednesday, December 11, 2024

ITN Malang; Siap Sinergi Tuntaskan Problem Masyarakat Lumajang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kompleksitas problem yang dihadapi Pemkab Lumajang menjadi perhatian civitas Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Belum lama ini terjadi bencana baniir dan longsor. Selain itu, ada stunting, inflasi dan kemiskinan ekstrim yang masuk dalam program nasional dan daerah.

Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat dan mengatasi permasalahan di Kabupaten Lumajang.

“Kita melihat secara umum Kabupaten Lumajang menghadapi kompleksitas masalah, namun sekaligus memiliki banyak opportunity (kesempatan) di sana,” ujar Awan, saat acara penandatangan kerja sama antara ITN Malang dan Pemkab Lumajang, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ITN Malang berharap bisa berkontribusi dalam penanganan bencana, mengatasi sunting, inflasi, kemiskinan ekstrim dengan teknologi pangan. Kondisi ini bisa tertangani dengan adanya kolaborasi bersama pemangku kepentingan dengan membangun sistem yang lebih terintegrasi.

“Banyak sekali peluang yang bisa dikerjasamakan dan ditingkatkan. Sehingga bisa memberikan solusi serta memberdayakan masyarakat di Kabupaten Lumajang. Selama ini dosen kami sudah sering terlibat di dalam penyusunan kebijakan pembangunan kota maupun kabupaten khususnya di Indonesia Timur,” tambahnya.

Rektor juga berharap kerja sama bisa terus berlanjut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Lumajang. Sehingga masyarakat tertarik untuk melanjutkan pendidikan sarjana maupun pascasarjana di ITN Malang. Apalagi tahun ini ITN Malang telah membuka Program Doktor Manajemen Rekayasa (PDMR).

“Dengan pengalaman Bapak/Ibu di Kabupaten Lumajang tentunya akan bisa memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, serta implementasi di bidang keteknikan dan manajemen rekayasa di Kabupaten Lumajang,” harapnya.

Kerja sama yang ditandatangani Rektor ITN Malang dan Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, SH., M.Si ini tertuang dalam Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dengan ruang lingkup: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, perencanaan umum dan perumusan kebijakan, pengkajian dan pengabdian kepada masyarakat, perencanaan dan pengembangan pariwisata, ekonomi, lingkungan hidup dan sebagainya.

Sekda Kabupaten Lumajang, Drs. Agus Triyono, M.Si, berharap ITN Malang bisa membantu program-program nasional yang dikejar oleh pemerintah pusat. Yakni menangani sunting, inflasi, dan kemiskinan ekstrim yang diharapkan nol persen di tahun 2024.

“Sunting mungkin bisa disentuh secara teknologi. Kemudian inflasi bagaimana mengendalikan harga. Kami sudah melakukan dengan menjaga ketersediaan bahan pokok,” jelasnya.

Hal tersebut merupakan tiga prioritas pokok yang harus segera tertangani disamping masalah pencegahan bencana alam. Seperti halnya kejadian Kamis, 18 April 2024 lalu wilayah Lumajang terjadi bencana banjir dan tanah longsor akibat lahar Semeru. Ini dipicu adanya hujan dengan intensitas tinggi dan dengan durasi lama.

Menurut Agus, ITN Malang sebagai kampus teknik yang paham teknologi nantinya juga bisa membantu kesiapan warga Lumajang khususnya di daerah rawan bencana dengan teknologi early warning system (sistem peringatan dini).

“Kami sangat senang berhasil menjalin kerja dengan ITN. Barangkali teknologi yang dikembangkan ITN Malang bisa seperti itu,” pungkasnya. (imm/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img