spot_img
Friday, May 17, 2024
spot_img

Tim Abdimas Biologi UM Manfaatkan Limbah Kulit Pisang Jadi Bahan Pangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memanfaatkan potensi sumber daya alam berupa kulit buah pisang, Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Departemen Biologi Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Selasa, 5 Juli 2022.
Tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari Yunita Rakhmawati, S.Gz., M.Kes., Nur’aini Kartikasari, S.Si., M.Sc., Rahmi Masita, S.Si, M.Sc., Deny Setiawan, M.Pd., Dilla Santhia Wahyuni, Durrotul Qomaria, Inna Milki Amnun Istaufa, Sansan Hastuti Ningrum, Muhammad Rizky Ramadhan, Putra Fernanda Dwi, Sabrina D.F., dan Weningtrisna R. Mahdiya.
“Kecamatan Tirtoyudo merupakan salah satu daerah produksi pisang di Kabupaten Malang. Hasil panen pisang biasanya dijual dalam bentuk segar, diekspor, maupun dijadikan sebagai keripik pisang,” terang Yunita Rakhmawati, S.Gz., M.Kes sebagai ketua Tim Abdimas ini.

PENGABDIAN: Perwakilan dari Tim Abdimas Biologi UM menjelaskan tentang pemanfaatkan kulit pisan untuk jadi bahan makanan.


Dijelaskannya, produksi keripik pisang ini menghasilkan limbah berupa kulit pisang yang relatif banyak. Namun, limbah kulit pisang tersebut umumnya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara kulit pisang memiliki zat gizi yang cukup lengkap untuk tubuh.
Berdasarkan fakta tersebut, Tim Abdimas Biologi UM memberi pelatihan pembuatan kerupuk kulit pisang dari limbah kulit pisang. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK maupun non PKK Desa Tirtoyudo. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan warga desa mengenai kulit pisang dan potensinya sebagai bahan pangan, yang tidak biasa dikonsumsi menjadi bahan pangan yang bisa dikonsumsi.
“Kulit pisang merupakan limbah bahan pangan yang mulai populer untuk diolah menjadi bahan yang bisa dimakan. Kandungan gizi yang cukup memadai khususnya karbohidrat menjadikan kulit pisang ini memiliki potensi besar sebagai alternatif diversifikasi pangan,” lanjutnya.

PELATIHAN: Tim Abdimas Biologi UM memberi pelatihan kepada ibu-ibu anggota PKK maupun non PKK Desa Tirtoyudo.


Kegiatan pelatihan dimulai dengan penyampaian materi tentang manfaat dan kandungan zat gizi yang ada dalam kulit pisang oleh Yunita Rakhmawati dan Ibu Nuraini Kartikasari. Setelah penyampaian materi, dilakukan demonstrasi dan ibu-ibu peserta diberikan kesempatan untuk melakukan praktek pembuatan kerupuk kulit pisang secara langsung. Para peserta juga dapat membawa pulang hasil praktek pembuatan kulit pisang.
“Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh, sebelum pelatihan, peserta pengabdian belum mengetahui bahwa kulit pisang bisa dan aman untuk dikonsumsi. Selama ini kulit pisang yang ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak biasanya dibuang, digunakan sebagai pakan ternak, dan pupuk. Setelah pelatihan, masyarakat mengetahui cara pengolahan kulit pisang sebelum digunakan untuk olahan pangan yang lebih banyak macamnya,” jelasnya.
Hasil dari pengenalan inovasi limbah bahan pangan ini pun diharapkan dapat dilanjutkan dan dikembangkan menjadi home industry sebagai limbah pangan berhasil guna. “ Kami berharap pengabdian masyarakat ini dapat terus berjalan dan dapat menjalin kerjasama dalam membuat usaha kerupuk kulit pisang di Kecamatan Tirtoyudo,” ucap Gatot Sugiono selaku Sekretaris Desa Tirtoyudo. (adv/bua)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img