MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Angka kasus aktif Covid-19 di Kota Malang menurun. Penurunan kasus itu, juga selaras dengan menurunnya jumlah pasien yang dirawat di isolasi terpadu (Isoter) di Kota Malang, baik di RSL Ijen maupun di isoter SKB Pandanwangi, Blimbing. Jumlah pasien terus berkurang sejak sepekan kemarin.
“Hari ini (kemarin, red) juga terus berkurang. Jumlah yang dirawat sudah sedikit. Artinya BOR kita sudah turun terus. Prosentase isoter kapasitas total 492 bed. Prosentasenya 47 persen,” ungkap Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Selasa (8/3) kemarin.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang, angka kesembuhan memang cukup besar. Pada lima hari terakhir, angka kesembuhan pada 3 Maret lalu, bertambah 366. Pada 4 Maret bertambah sebanyak 206 kesembuhan, dan bertambah lagi 216 kesembuhan pada 5 Maret. Sedangkan pada 6 Maret tercatat bertambah 307 kesembuhan dan pada 7 Maret ada lagi sebanyak 206 kesembuhan. Sutiaji mengatakan, dari keterisian Isoter saat ini pun dikatakannya bukan hanya pasien dari Kota Malang saja, namun juga dari daerah lainnya.
“47 persen itu bukan hanya warga Kota Malang. Mereka yang ber-KTP Kota Malang hanya 21 orang saja. Kapasitas ICU juga sama, dari 55 bed terisi 26 bed. Terus IGD terisi 10 bed dari total 79 bed atau sebesar 12 persen,” katanya.
Meski begitu, Sutiaji sebelumnya mengatakan, tetap ada sebagian masyarakat yang masih rawan terpapar karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Setidaknya ada sekitar 17 ribu orang yang tercatat rentan terpapar Covid-19 karena komorbid. Bahkan sebagian diantaranya disebut memiliki level komorbid yang beresiko mengalami kematian.
“Kalau kita lokalisir, di Kota Malang ada 17 ribu yang komorbid. Yang level paling tinggi, darah tinggi, jantung, diabetes dan kolestrol itu ada 7 ribu. Tapi kemarin hanya berapa persen yang kena (Covid-19), karena mereka sadar. Jadi mereka mayoritas tidak berani keluar dan sadar Prokes,” tandasnya. (ian/aim)
