.
Wednesday, December 11, 2024

Cegah Pemborosan Listrik, Ciptakan Produk Hemat Energi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Maulana Derifato A Pendiri Startup my Eco

Inovasi ini berawal dari masalah biaya listrik yang membengkak. Maulana Derifato A memutar otak mencari solusi. Ia berhasil membuat  alat penghemat listrik yang dikembangkan dalam Startup  my Eco.

Kepada Malang Posco Media, Fato sapaan akrab dari pria kelahiran Tulungagung tahun 1999 ini  

Fato, sapaan akrab  Maulana Derifato A mulai menciptakan solusi atas permasalahan listrik pada tahun 2019. Ia bersama beberapa temannya melakukan riset Panjang. Mereka menghasilkan sebuah teknologi yang dapat menghemat listrik.

“Dulu masih sebagai mahasiswa di Universitas Brawijaya, berawal dari riset permasalahan banyak orang yang malas atau lupa untuk mematikan perangkat listrik. Itu berdampak pada tagihan listrik yang membengkak. Selain itu pola semacam ini juga boros,” cerita pria kelahiran Tulungagung tahun 1999 ini. 

Setelah mengetahui permasalahan tersebut, ia bersama tim mulai melakukan penetrasi pasar. Juga mencoba untuk mengusung sebuah teknologi yang mampu menjadi peluang bisnis. Hingga di tahun 2022 akhir baru dipasarkan.

“Dari launching akhir 2022 sampai saat ini produk kami sudah tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Ada juga di Malaysia, Turki, Maroko dan tahun baru nanti rencananya soft launching ke Singapura,” katanya.

“Kalau di luar ini kebanyakan dari relasi memang, ketika ada kegiatan, dari sana akhirnya relasi berkembang bisa sampai ke luar negeri,” sambung Fato.

Pada mulanya fokus penggunaan teknologi tersebut pada rumah tangga. Namun setelah ekosistem terbentuk, saat ini mulai memecah tim ke perusahaan-perusahaan seperti Astra, hotel dan juga rumah sakit.

Sistem kerja teknologi penghematan ini bukan dari manipulasi. Namun cenderung lebih ke otomatisasi alat. Menggunakan sensor dan bantuan teknologi terkini, menghidupkan dan mematikan listrik lebih mudah. Dapat dilakukan di mana saja.

Otomatisasi tersebut yang dapat menghasilkan penghematan pada daya listrik. Sehingga pembayaran listrik tidak membengkak.

“Ada yang menggunakan sensor, ada juga yang memang bisa dilakukan otomatisasi dari jarak jauh. Biasanya memanfaatkan aplikasi untuk yang satu ini. Ada juga yang menggunakan sensor suara, sensor gerak ataupun sensor matahari,” paparnya

“Jadi penghematan listrik di sini bukan karena manipulasi listrik, tapi lebih ke melakukan penghematan-penghematan yang mungkin susah dilakukan oleh beberapa orang,” lanjut alumni Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB ini.

Teknologi yang diciptakan tersebut juga beragam. Ada yang dalam bentuk fitting, stop kontak, lampu otomatis  dan masih banyak yang lainnya. Setidaknya terdapat 50 alat yang bisa digunakan.  Untuk fitting lampu misalnya bentuknya sama seperti yang ada di toko. Namun di dalamnya tersemat perangkat lunak yang bisa mengatur otomatisasi lampu.

“Rata-rata penggunaannya saat ini ada pada sektor rumah tangga dan kantor. Karena memang yang paling banyak ditemukan permasalahan di sana. Kami juga selalu berinovasi dan berkembang bagaimana orang ketika berbicara tentang penghematan listrik langsung tertuju pada produk My Eco,” katanya.

Sehingga saat ini  mereka mulai merambah ke beberapa perusahaan maupun instansi. Salah satunya perhotelan.

Bantuan teknologi penghematan energi tersebut menjadi pendukung keberlangsungan lingkungan. Sebagai sustainable startup, dengan adanya penghematan dapat mengukur secara jelas koefisien energi. Serta pengurangan emisi karbon, sehingga dampak pada perubahan iklim bisa dihambat.

“Kerjasama sudah banyak, terakhir ini dari PLN, ada Reddoorz, OYO dan beberapa hotel lainnya. Untuk paling banyak memang di Jakarta, namun kami juga berusaha untuk mengembangkan produk kami dan memperkenalkannya untuk masyarakat Malang,” terangnya.

Melalui produk inovasi tersebut, Fato berhasil menyabet banyak penghargaan. Di antaranya  penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga  sebagai Wirausaha Muda Pemula (WMP) pada Kategori Technopreneur saat peringatan Sumpah Pemuda tahun 2022 lalu.

Ia juga berkesempatan datang langsung ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Selain penghargaan tersebut, masih banyak penghargaan lainnya yang diperolehnya. Seperti Juara 2 dalam Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Puspresnas 2021, International IoT Security Professional Certified By ITU/MUST 2019 serta pemilik dua Hak Cipta, satu Hak Merek dan tiga  Hak Paten. (adm/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img