MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini perlu diperhatikan bersama. Pasalnya selain meningkatnya kerawanan bencana alam, ekosistem hewan juga terancam dan berdampak kepada masuknya hewan liar ke pemukiman warga.
Mengingat dalam Bulan April 2022 lalu, petugas mencatat telah melakukan evakuasi hewan sebanyak 20 kali. Dari jumlah tersebut evakuasi sarang tawon masih menjadi yang paling banyak.
“Dalam satu bulan, ada sembilan sarang tawon yang kami evakuasi. Kemudian disusul dengan evakuasi ular sejumlah tujuh ekor. Kemudian sisanya ada kucing, tokek dan biawak,” beber Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang Teguh Budi Wibowo.
Teguh mengatakan, masuknya hewan-hewan tersebut ke rumah warga karena ekosistem alaminya terganggu. Baik karena kejadian cuaca yang tidak menentu, terkadang proyek pembangunan dari masyarakat juga bisa menggangu keberlangsungan ekosistem hewan liar.
Atas dasar itulah, ia menyarankan agar masyarakat selalu memperhatikan lingkungan sekitar ketika akan membangun sesuatu. Apakah yang dilakukan bisa berdampak kepada kehidupan hewan liar di lingkungan tersebut atau tidak.
“Apabila nantinya ada hewan liar yang masuk ke rumah, penting sekali untuk tidak panik. Apabila memang dirasa mampu dan mengetahui metode evakuasinya, silahkan dilakukan secara hati-hati. Apabila takut, silahkan melaporkan ke kami. Petugas siap meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, untuk hewan-hewan liar tersebut nantinya akan dibawa ke kantor UPT PMK Kota Malang. Apabila memang dirasa tidak memeberikam ancaman di masa yang datang maka akan dilepasliarkan.
“Sementara untuk satwa-satwa buas, atau yang perlu dilakukan penagkaran akan kami bawa ke balai penangkaran hewan terkait. Sehingga hewan tersebut bisa terawat, dan hidup sesuai dengan habitatnya tanpa menggangu kehidupan manusia,” pungkasnya. (rex/ggs)
