MALANG POSCO MEDI – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memaparkan visi pemerataan pembangunan nasional dengan memastikan sumber daya manusia (SDM) di seluruh penjuru Indonesia bisa mendapatkan akses yang sama untuk pendidikan dan pekerjaan.
“Kami ingin membangun Indonesia yang hebat, dengan SDM yang unggul; tetapi, apakah kita sudah memperhatikan mereka semua?” kata Ganjar dalam Debat Capres Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (12/12).
Ganjar mengatakan visi pemerataan pembangunan tersebut didasarkan pada perjalanan kampanyenya yang dimulai dari Merauke dan cawapres Mahfud MD yang memulai dari Sabang.
Dalam perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Ganjar mengaku bertemu dengan pemuda setempat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan kesulitan akses internet untuk belajar.
Pertemuan dengan para pemuda itu juga yang memberikan ide untuk menyediakan fasilitas internet gratis untuk para pelajar, sebagai salah satu langkah menuju pemerataan pembangunan SDM.
Kelompok difabel juga tak luput dari perhatian Ganjar. Menurut dia, pemerintah harus memberikan akses dan mengakomodasi para penyandang disabilitas agar bisa memberikan kontribusi dalam membangun bangsa dan negara.
Pembangunan SDM juga tidak mungkin bisa dipisahkan dengan peran guru. Namun, yang jarang diperhatikan adalah para guru agama dan guru ngaji.
Padahal, kata Ganjar, peran tenaga pendidik itu sangat vital dalam membangun moral para pemuda generasi penerus bangsa.
“Kami memerhatikan nasib para guru, termasuk guru agama; insentif kepada mereka kami berikan agar mereka bisa mengajarkan budi pekerti yang luhur dengan moderasi agama yang ada,” ujar Ganjar.
Selain itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengingatkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait kelangkaan pupuk yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
“Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan, Pak; pupuk langka terjadi di Papua, Pak; pupuk langka terjadi di Sumatera Utara, Pak; pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin,” kata Ganjar.
Ganjar menyinggung hal itu karena Prabowo pernah menjabat sebagai ketua umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.
“Mungkin, yang Bapak sedikit agak lupa, untuk saya bisa mengingatkan, karena Bapak pernah menjadi ketua (umum) HKTI, Pak,” tambah Ganjar.
Kini, Prabowo merupakan ketua Dewan Pembina Pemuda Tani Indonesia (PTI). Menurut Ganjar, selama Prabowo menjabat sebagai ketua umum DPN HKTI, data petani di Indonesia tidak pernah beres.
Apabila nantinya data petani dapat dikelola, kata Ganjar, maka distribusi pupuk seharusnya bisa tepat sasaran. Kemudian, kuota pupuk pun tak boleh dibatasi.
Ganjar mengaku dia pernah menghubungi Wakil Presiden Ma’ruf Amin supaya Pemerintah mengalokasikan tambahan pupuk bersubsidi.
“Pak Wapres, tolong, kasih tambahan. Kalau tidak cukup, maka ini terjadi di seluruh Indonesia, dan ini yang harus kami kerjakan nanti,” tegasnya.
Sebelumnya, Prabowo menyebutkan petani dan nelayan masuk dalam kategori kelompok rentan. Dia mengaku pernah mengelilingi Jawa Tengah di mana tempat Ganjar pernah memimpin sebagai gubernur.
Prabowo mendapati para petani sulit mendapatkan pupuk. Tak hanya itu, petani pun mengaku kesulitan mendapatkan Kartu Tani.
“Jadi, sebetulnya mereka ingin pupuk itu pengadaannya disederhanakan. Saya kira, Bapak mungkin bisa menjawab masalah itu, terima kasih,” kata Prabowo.
KPU menyelenggarakan debat pertama capres Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa malam, dengan mengangkat tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti oleh tiga pasangan capres-cawapres, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (ntr/bua)