spot_img
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

Debat Sengit Prabowo Vs Anies

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Dari Tak Kuat Jadi Oposisi Hingga Klarifikasi Diktator

MALANG POSCO MEDIA- Debat peranda calon presiden (capres), Selasa (12/12) tadi malam langsung ngegas. Saling serang dan umpan lawan debat. Paling sengit capres

Prabowo Subianto versus Anies Baswedan.  

Anies menyebut Prabowo tak tahan menjadi oposisi pemerintah hingga akhirnya menjadi bagian dari Pemerintahan Jokowi.

“Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi, apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan tidak berada dalam kekusaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha,” kata Anies di lokasi debat.

Oleh sebab itu, Anies mengatakan Prabowo akhirnya merapat pada kekuasaan dan menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, menurut Anies, kekuasaan bukan hanya urusan bisnis dan uang.

“Karena itu harus berada di dalam kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ujar Anies.

Anies melanjutkan, baginya, menjadi oposisi bukan tugas yang muda. Tidak semua orang mampu menjalankan tugas tersebut.

“Oposisi itu penting dan sama-sama terhormat, sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi,” jelas dia.
Sementara itu Prabowo Subianto juga tak kalah ngegas. Salah satu contohnya ketika menanggapi pendapat  Anies Baswedan yang menilai masyarakat sudah tidak percaya dengan proses demokrasi.

Dengan tegas, Prabowo menegaskan kalau misalkan anggapan Anies itu benar terjadi, maka tidak mungkin ia bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Mas Anies, Mas Anies…,” kata Prabowo disambut riuh dari hadirin di arena debat.

Prabowo kemudian menilai, Anies agak berlebihan ketika mengeluh soal keadaan demokrasi di Indonesia.

Ia  lantas menegaskan, kalau Anies bisa terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta dari gerbong oposisi.

Prabowo mengakui kalau dirinya lah yang mengusung Anies kala itu. “Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa,” ungkapnya. 

Prabowo menegaskan, dirinya berada di pihak oposisi ketika mengusung Anies. “Kalau Jokowi diktator, anda enggak mungkin jadi gubernur!” ungkapnya.

“Saya waktu itu opsisi, Anda ke rumah saya, kita opsisi anda terpilih,” lanjut Prabowo.

Pernyataan Prabowo tersebut langsung disambut riuh dari para pendukungnya.

Sementara itu  Ganjar Pranowo menanggapi pertanyaan Prabowo Subianto yang menanyakan kelangkaan pupuk di Jawa Tengah. Prabowo menanyakan sejauh mana program Kartu Tani saat Ganjar duduk sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Mulanya, Prabowo Subianto mengatakan, salah satu yang menjadi persoalan adalah kelangkaan pupuk bagi petani. Di mana hal itu dirasakan oleh petani di Jawa Tengah.

“Ini bagaimana Pak Ganjar, soal program Kartu Tani di Jawa Tengah,” tanya Prabowo.

Menjawab pertanyaan Prabowo itu, Ganjar mengatakan, dirinya saat masih menjadi Gubernur Jateng sempat menelpon Wakil Presiden agar menambah kuota pupuk.

Ia juga mengatakan, kelangkaan pupuk tak hanya terjadi di Jateng, tetapi di Papua, Sumut, Kalimantan Timur, NTT dan NTB. (ntr/sua/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img