spot_img
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

Gagas Lalin Satu Arah di Mergan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Skema rekayasa lalu lintas (lalin) satu arah diwacanakan diterapkan di kawasan Mergan. Tepatnya di persimpangan Jalan Mergan Lori- Jalan Raya Langsep. Kondisi arus lalin di kawasan itu makin dikeluhkan belakangan ini lantaran ruwet.

Untuk diketahui derajat kejenuhan arus lalin di persimpangan tersebut sudah mencapai 1,7 Ds. Artinya sangat padat atau jenuh. Sebab sudah melewati angka 1 Ds. Derajat kejenuhan yang dimaksud yakni perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan. 

Hal ini pun diakui Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra. Karena itulah Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas Kota Malang yang diadakan Senin (12/11) kemarin,  salah satunya fokus pada kepadatan arus lalin di kawasan Mergan.

“Diwacanakan ada skema rekayasa lalu lintas di sana. Ada skema yang memungkinkan dilakukan, tapi ini masih wacana yang butuh tindakan atau tahapan lanjutan,” papar Jaya sapaan akrab Widjaja Saleh Putra saat ditemui usai rakor Forum Lalin Kota Malang di Hotel Regents Malang kemarin.

Skema rekayasa lalin yang muncul adalah skema satu arah. Jaya mengungkapkan bahwa skema ini akan membuat simpang Jalan Mergan Lori menjadi satu arah. Yaitu satu arah hanya dari arah Mergan Lori ke Jalan Langsep.

Skema ini akan membuat kendaraan dari arah Jalan Raya Langsep tidak boleh menuju ke Jalan Mergan Lori.

“Jika skema ini diberlakukan kinerja kaki simpang dari arah selatan (dari Mergan Lori) yang sebelumnya derajat kejenuhannya 1,37 Ds akan menurun menjadi 0,54 Ds. Dan kaki simpang Jalan Langsep dari nilai Ds-nya 0,76 menurun di 0,3 Ds,” unkap Jaya.

Dengan skema satu arah ini, Forum Lalin Kota Malang juga mendapati nilai tunda rata-rata kendaraan (lama waktu berhenti kendaraan) bisa menurun. Jika satu arah maka nilai tunda berubah jadi 19 detik/smp dari sebelumnya yakni 226 detik/smp.

Skema ini, lanjut Jaya paling mungkin dilakukan mengingat kondisi persimpangan saat ini (eksisting) sudah sangat terbatas.

“Di Jalan Mergan Lori lebarnya hanya enam  meter dan dibuat dua jalur. Ini sudah sangat sempit. Belum lagi jika ada kendaraan dari arah Kasin menuju Mergan Lori, jika mobil menekuknya juga sangat tajam. Jadi sangat menghambat,” papar Mantan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Malang itu.

Kondisi jalannya  pun tidak layak bagi warga karena tidak memiliki pedestrian sama sekali. Karena itulah simpang Mergan menjadi prioritas untuk ditangani.

Meski begitu wacana ini butuh tahapan selanjutnya untuk dimatangkan. Forum Lalin Kota Malang masih membutuhkan waktu kembali meninjau kondisi lapangan. Setelah itu meminta banyak masukan dari warga dan perangkat wilayah setempat.

“Ini memang masih wacana yang jelas sudah ada skema seperti ini. Masih ada tahapan lain yang kita harus lalui dulu sebelum diimplementasikan. Ada uji publik dulu dan sebagainya,” kata Jaya.

Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin yang juga sempat hadir dalam Rakor Forum Lalin ini mengatakan dukungannya mengentas titik-titik macet di kawasan Kecamatan Sukun.

Meskipun titik kepadatan atau kemacetan lainnya di Sukun masih banyak, kawasan Mergan ini memang butuh penanganan.

“Benar di sana memang jalan sempit dan kadang digunakan mobil dan truk juga masuk sana. Skema-skema yang dibuat di Forum Lalu Lintas ini saya harap memang bisa menghasilkan output terbaik. Karena lahan pelebaran terbatas, maka rekayasa atau manajemen lalin diperlukan,” kata Fathol.

Ia pun meminta dinas terkait tidak hanya Dishub saja yang terlibat, dinas lain pun bisa turut menyumbangkan solusi. Khususnya penguatan infrastuktur untuk menekan titik kemacetan di Kota Malang. (ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img