spot_img
Friday, April 26, 2024
spot_img

Disporapar Kota Malang

GELAR PELATIHAN PENGELOLAAN HOMESTAY/ PONDOK WISATA & PELATIHAN PENINGKATAN INOVASI DAN HIGIENITAS SAJIAN KULINER

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media- Disporapar Kota Malang melalui Bidang Parekraf mengadakan bimtek untuk para pengusaha homestay/pondok wisata di Hotel Atria Kota Malang. Bimtek ini berlangsung selama 3 hari.  Tidak hanya teori saja yang disampaikan, melainkan juga melakukan kunjungan dan study lapangan ke pondok wisata yang sudah berstandart nasional/ASEAN.

Pelatihan pengelolaan usaha Homestay/Pondok Wisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola usaha homestay/pondok wisata agar lebih professional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.

Pemateri di Pelatihan pengelolaan usaha Homestay/Pondok Wisata yang digelar Disporapar Kota Malang. (disporapar for MPM)

Acara tersebut dibuka Sekretaris Disporapar Iwan Siswanto,SH.,M.Hum. Beliau menyampaikan proyeksi penerimaan daerah memfokuskan pada penanganann covid harap okuponsi memadai faktanya tidak demikian.

“Mengelolah homestay karena ada urban dari daerah sekitar dan sektor andalan kemudian sektor pariwisata didorong sampai sektor pariwisata dan akomondasi pariwiwsata seperti Bromo, Jogja, Bali namun akomondasi. Diharapkan oleh Kota Malang mampu untuk menjadi magnet letak stragis fakta persaingan akomondasi tidak semudah dan sebaik yang lalu sudah banyak dinamika masyarakat Homestay aspek,” katanya.

Dalam acara tersebut Kadisporapar Kota Malang, Baihaqi, Spd. SE, M.Si.CGCAE juga berkesempatan memberikan motivation speech kepada para peserta bimtek. Beliau menyampaikan bahwa Malang menjadi kota terpadat nomor dua di Jawa Timur yang berasal dari penduduk asli dan ditambah mahasiswa dari luar kota yang tersebar di 45 universitas.

“Hal ini dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan Kota Malang dengan pergerakan ekonomi kreatif. Keberadaan mahasiswa tidak jauh juga melibatkan dengan akomondasi penginapan di Kota Malang,” katanya.

Dengan diadakannya pelatihan ini di harapkan peserta mengetahui dan memahami karakteristik pelayanan homestay/pondok wisata. Mengetahui dan memahai standart homestay/pondok wisata yang berlaku di Indonesia dan negara-negara ASEAN. Mengetahui dan memahami pengelolaan homestay/pondok wisata yang professional.

Disporapar melalui Bidang Parekraf juga mengadakan bimtek untuk para UMKM yang berkecimpung di bidang kuliner di Hotel Atria Kota Malang yang berlangsung selama 3 hari.

Bimtek untuk para UMKM yang berkecimpung di bidang kuliner digelar Disporapar Kota Malang di Hotel Atria Kota Malang.(Disporapar for MPM)

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola usaha kuliner dalam melakukan inovasi dan meningkatkan higienitas sajian kulinernya.  Agar lebih berkualitas dan bernilai jual.

Sasaran yang harus di capai dalam pelatihan adalah peserta mengetahui dan memahami pentingnya inovasi dan higienitas dalam sajian kuliner. Mengetahui dan memahami berbagai standard dan ketentuan nasional dan internasional tentang higienitas penyajian kuliner. Memahami prinsip-prinsip dalam melakukan kreativitas dan inovasi sajian kuliner dan mendapatkan pengalaman untuk melakukan inovasi dan menerapkan higienitas, dalam sajian kuliner.

Peserta bimtek untuk para UMKM yang berkecimpung di bidang kuliner.(Disporapar for MPM)

Acara tersebut dibuka Sekretaris Disporapar Iwan Siswanto,SH.,M.Hum.  Ia menyampaikan Kota Malang termasuk kedalam kota yang menjadi salah satu tempat tujuan para wisatawan lokal. Selain itu perguruan tinggi di Malang juga sangat terkenal sehingga juga menjadi daya tarik mahasiswa untuk menmepuh pendidikan di Kota Malang.

“Dengan peluang besar tersebut kiranya kita memanfatakan untuk pertumbuhan ekonomi. Usaha kuliner merupakan salah satu cara tepat dan efektif dalam meningkatkan perekonomian di Kota Malang. Inovasi di bidang kuliner harus terus dimaksimalkan dengan melihat perkembangan zaman juga dilihat dari sasaran konsumennya,” tandasnya.

Sementara itu Kadisporapar Kota Malang, Baihaqi, Spd. SE, M.Si.CGCAE juga berkesempatan memberikan motivation speech kepada para peserta bimtek. Beliau menyampaikan Jumlah mahasiswa tidak kurang dari 400 ribu mahasiswa setelah era pandemi. Dengan begitu kira-kira uang beredar tiap di Malang berjumlah Rp 400 milyar hanya uang makan mahasiswa. Hal itu merupakan potensi yang sangat besar dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. 

“Tidak hanya meningkatkan inovasi saja namun juga harus kualitas tetap di jaga dan diperhatikan. Icon destinasi wisata yaitu Kayutangan Heritage dibangun pemeritah daerah. RPJMD sesuai dengan visi kedua yaitu, mewujudkan Kota Malang yang produktif berdaya saing dengan berbasis ekonomi kreatif. Ada 17 Subsektor ekonomi kreatif ada di Kota Malang salah satunya adalah kuliner. Harga dalam penjualan kuliner juga harus dipertimbangakan sesuai dengan sasaran produk. Dengan berkolaborasi akan terciptanya ide baru sehingga inovasi dan kreativitas akan terus berkembang dengan baik,” pungkasnya.(jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img