spot_img
Monday, May 20, 2024
spot_img

Gubernur Khofifah: Hardiknas 2022 Momentum Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei Tahun 2022 di Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/05).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Hari Pendidikan Nasional adalah momentum bersama untuk bergerak bersinergi menjadi pemimpin di sektor masing-masing. Dengan semboyan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani pentingnya bersama-sama memulihkan pendidikan Indonesia, khususnya Jawa Timur.

“Kita harus tetap bergerak untuk menjaga komitmen bersama demi memajukan pendidikan dengan tujuan mencetak SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul,” ungkap Gubernur Khofifah dalam paparannya.

PERHATIAN: Gubernur Khofifah membubuhkan tandatangan untuk kenang-kenangan salah satu peserta upacara. (MPM-HARY SANTOSO)

Menurut Khofifah, di era digital saat ini, masyarakat dituntut mampu berpikir dan bergerak out of the box sebagai upaya membawa pendidikan lebih baik melalui kemerdekaan dalam belajar.

Khofifah menambahkan, pendidikan bukan hanya sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Namun pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan kreativitas menuju bangsa yang beradab, berkarakter dan berbudi luhur” ujarnya.

Sementara itu bagi penyelenggara sekolah luar biasa dan bagi anak berkebutuhan khusus, Khofifah mengatakan bahwa pendidikan amat diperlukan untuk mengakomodir keragaman, kemampuan, dan karakteristik siswa.

“Saya ingin mengingatkan kembali adanya keberagaman siswa dan bagaimana seharusnya assessment dikembangkan. Semoga kemerdekaan dalam belajar menjadi suatu yang nyata dan teraplikasi dengan baik,” harapnya.

Hingga saat ini, kata Gubernur Khofifah, seluruh sekolah dan guru penggerak di Jawa Timur ini terus bergerak guna mewujudkan visi Pendidikan Indonesia, yakni Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.

“Marilah kita menjadi agen-agen penggerak bagi kemajuan pendidikan karena pendidikan merupakan pembangunan peradaban satu negara,” cetusnya.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Prov Jatim total sekolah penggerak di Jatim sebanyak 200 sekolah. Lalu dirinya pun berharap bahwa kurikulum merdeka kelak juga dapat dilaksanakan dengan baik. (has)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img