spot_img
Monday, May 6, 2024
spot_img

Hilal Tidak Terlihat di Kepanjen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Rukyatul Hilal di Kabupaten Malang tidak melihat adanya hilal untuk penentuan 1 Syawal 1444 Hijriyah. Hal itu diketahui setelah serangkaian Rukyatul Hilal dalam Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah yang dilakukan di lantai 9 kantor Bupati Malang Jalan Panji, Kamis (20/4) Kepanjen.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Ma’muri menyampaikan pengamatan di Kabupaten Malang merupakan salah satu titik nasional dari 23 titik tim hisab BMKG secara nasional.


“Hasil hisab kami wilayah Indonesia sendiri titik tinggi hilalnya mulai dari 0,75 derajat paling rendah. Artinya hilal itu sudah berada di atas ufuk. Paling rendah 0,75 derajat itu di Morotai dan paling tinggi 2,36 derajat di Sabang Aceh. Untuk Kepanjen sendiri tinggi hilal 1,47 derajat,” terang Ma’muri.
Atas hasil pemantauan itu maka tidak sesuai dengan ketetapan yang disepakati tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6 derajat. Sudut elongasi (jarak sudut bulan dan matahari di langit) di Kepanjen masih sebesar 2,13 derajat. Sehingga memang peluangnya kecil untuk bisa terlihat hilal.
“Untuk di sini sendiri hilal mulai terlihat setelah matahari terbenam pukul 17.25 WIB dan bulan terbenam jam 17.33 WIB. Jadi kita hanya punya waktu 8 menit untuk bisa melihat posisi bulan, mulai matahari terbenam sampai bulan terbenam,” jelas Ma’muri.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Malang, KH Achmad Noer Junaidi menyampaikan bahwa hilal tidak terlihat karena masih di bawah kriteria visibilitas hilal
“Jika hasilnya tidak terlihat, maka bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari besok,” tutupnya. (ian/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img