NEW MALANG POS, MALANG – Kasus Covid-19 masih terus meningkat di Kota Malang. Data terakhir Satgas Covid-19 Kota Malang, Jumat (11/2) kemarin, kasus aktif mencapai 1.744 kasus. Bertambah 277 kasus baru dibandingkan sehari sebelumnya. Fasilitas kesehatan untuk Covid-19 baik isolasi terpadu (isoter) maupun rumah sakit rujukan kini mulai menunjukkan kenaikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, meski kasus naik namun sebagian besar tidak bergejala. Hal itu tercermin di Isoter Ijen Boulevard yang kini terisi sebanyak 153 pasien, sesuai dengan data resmi website rslm.inovamedika.com
“Sebagian besar dari Kota Malang. 95 persennya dari Kota Malang. Rata-rata OTG (Orang Tanpa Gejala),” tegas Husnul kepada New Malang Pos.
Bertambahnya pasien itu, lanjut Husnul, disebabkan karena beberapa hal. Yang paling utama adalah adanya pemindahan pasien isoman karena lokasi isoman yang tidak memungkinkan.
“Itu yang kemarin isoman di rumah kemudian melewati rekomendasi dari Puskesmas. Setelah meninjau, oke rumahnya tidak memenuhi syarat itu dikirim ke isoter,” imbuhnya.
Selain Isoter Ijen, salah satu rumah sakit rujukan juga menunjukkan adanya kenaikan. Untuk tingkat keterisian atau BOR (Bed Occupancy Rate) bahkan kenaikannya tercatat sebesar 15 persen. Hal itu seperti yang terjadi di RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA).
“Jadi total jumlah bed isolasi yang kami sediakan itu sebanyak 90 bed. Sekarang sudah terisi sebanyak 40 bed. Jadi peningkatannya sekitar 50 persen,” terang Wakil Direktur RSSA Malang, dr. Syaifullah Asmiragani.
Meski kenaikan di RSSA cukup tinggi namun pihaknya mengaku masih sangat siap bila terjadi lonjakan lagi. Ia mengatakan pihaknya masih bisa menambah jumlah bed untuk pasien Covid-19.
“Kami siapkan beberapa ruangan jika terjadi lonjakan Covid-19. Dari kapasitas awal 90 bed akan segera kita upgrade menjadi 250 bed,” pungkasnya. (ian/aim)
