spot_img
Monday, May 6, 2024
spot_img

Kerja Ekstra Keras Capai Target PAD

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu harus bekerja ekstra keras untuk mencapai bisa memenuhi  target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022. Hal itu terus dibuktikan dengan realisasi PAD yang sekarang mencapai 68,45 persen atau Rp 131,8 miliar dari target Rp 192,5 miliar. 

Dengan realisasi PAD yang dinilai belum maksimal tersebut, Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M minta kepada SKPD untuk menjemput bola. Terutama bagi SKPD penghasil seperti Bapenda hingga Dishub.

“Untuk capaian realisasi PAD, sudah kami maksimalkan dalam masa pemulihan ekonomi usai pandemi Covid-19. Terutamanya di sektor pariwisata, resto dan hotel,” ujar Punjul kepada Malang Posco Media, Senin (26/9) kemarin.

Karena itu, pihaknya meminta agar SKPD saling jemput bola melalui program yang telah masuk dalam APBD tahun 2022. Misalnya dari Bapenda dengan menggencarkan pemasangan tapping box di resto hingga hotel. Serta Dishub dengan pengawasan parkir di tepi jalan yang sering terjadi kebocoran.

“Selain itu kami juga minta Bapenda untuk sosialisasi ke Pemdes dan Kelurahan agar warganya bayar PBB tepat waktu. Dengan begitu pajak hingga retribusi bisa dimaksimalkan realisasinya,” bebernya.

Hal yang sama juga menjadi perhatian bagi legislatif Kota Batu. Diungkapkan oleh Anggota DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto yang melihat bahwa PAD hingga triwulan ketiga masih terbilang rendah. Terutama pada retribusi parkir di tepi jalan.

“Memang PAD sudah mencapai 68 persen. Tapi harusnya bisa lebih dari itu. Apalagi di sisa waktu empat bulan harus benar-benar dimaksimalkan. Ini perlu kerja keras semua SKPD untuk saling mendukung program-program agar retribusi maupun pajak bisa maksimal,” tegasnya.

Ia mencontohkan misal saat ini mendekati HUT Kota Batu. Tentunya ada banyak kegiatan menarik yang mampu menarik wisatawan. Ini harus bisa dimanfaatkan oleh SKPD yang ada.

“Misal rangkaian kegiatan bisa sosialisasi yang gencar, nantinya wisatawan akan datang ke Kota Batu. Saat berkunjung tentunya mereka juga akan menyumbang PAD melalui retribusi dan pajak. Misal mampir ke Alun-alun mereka kena retribusi parkir, makan di resto dan menginap di hotel mereka kena pajak,” ungkapnya.

Agar pajak dan retribusi maksimal, Ketua Fraksi PKS ini meminta agar SKPD lintas sektoral turun lapangan. Misal Bapenda ke hotel-hotel saat akhir pekan untuk kroscek kunjungan secara acak. Kemudian Dishub di jam tertentu bersama aparat hukum mengecek apakah karcis parkir diberikan dengan benar atau tidak.

“Dengan sinergi tersebut secara tidak langsung target PAD bisa terealisasi maksimal. Ini bisa direalisasikan asal ada sinergi dan keseriusan dari SKPD,” tegas Ludi.

Hingga akhir Agustus lalu, PAD Kota Batu  tertinggi  diperoleh dari sektor pajak restoran sebesar 121 persen atau Rp 18,3 miliar dari target 15,1 miliar, pajak hotel 88 persen atau Rp 24,3 miliar dari target Rp 27 miliar dan pajak hiburan 76 persen atau Rp 23,4 miliar dari target Rp 30 miliar.

Sedangkan untuk sektor retribusi yang tertinggi ada di retribusi pelayanan pasar mencapai 70 persen atau Rp 958 juta dari target Rp 1,3 miliar. Untuk terendah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni retribusi parkir di tepi jalan yang masih 6 persen atau Rp 544 juta (pendapatan kotor,red) dari target Rp 8,5 miliar. (eri/nug)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img