MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Jumlah lulusan SD/MI di Kota Batu tahun 2024 diperkirakan mencapai 3.435 peserta didik. Mengacu pada data pokok pendidikan (dapodik) dan education management information system (EMIS) untuk calon lulusan SD sebanyak 2.731 peserta didik dan MI sebanyak 704 peserta didik.
Dengan prakiraan jumlah lulusan tersebut, dipastikan daya tampung SMP negeri di Kota Batu tidak bakal menampung semuanya saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Jika dihitung sekolah negeri hanya mampu menampung 47 persen atau 1.600 peserta didik yang terbagi dalam sembilan SMP negeri dengan total 50 kelas.
Menanggapi permasalahan itu, Komisi C DPRD Kota Batu telah memberikan perhatian khusus pada jalur zonasi. Yakni Dinas Pendidikan Kota Batu memberlakukan kuota hingga lingkup Rukun Warga (RW).
“Bila sebelumnya untuk jalur zonasi mengacu pada jarak terdekat antara rumah murid dengan sekolah. Tapi sekarang ada pembagian kuota per RW. Semisal di satu RW ada 10 lulusan, yang terserap ke SMP negeri terdekat cuma 5 lulusan,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari kepada Malang Posco Media, Jumat (3/5) kemarin.
Agar aturan itu maksimal pihaknya minta Dinas Pendidikan segera melakukan sosialisasi. Dengan aturan tersebut, diharapkan wali murid tidak akan saling berebut bangku di SMP negeri.
“Meski begitu kami menyadari aturan tersebut belum sempurna dan akan terus dilakukan evaluasi agar lebih baik. Kami juga sampaikan ke wali murid yang anaknya tidak bisa masuk negari bisa ke sekolah swasta,” bebernya.
Menurutnya sekolah swasta sebenarnya juga memiliki kualitas yang sama. Sehingga bagi orang tua tidak perlu khawatir anaknya tidak masuk ke sekolah negeri. “Saat ini semua sudah merata, naik fasilitas hingga pengajar. Tinggal bagaimana orang tua mengarahkan anaknya sesuai potensi yang dimiliki,” imbuhnya.(eri/lim)
