spot_img
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

Kurikulum Prototipe Perbaiki Kualitas Pembelajaran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Kota Malang siap dengan kurikulum prototipe. Kurikulum baru tersebut akan terselenggara menyeluruh di semua sekolah pada tahun 2024. Dalam rangka memperkenalkan kurikulum prototipe atau yang juga disebut dengan Kurikulum Merdeka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, hingga (16/2) besok.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang tersebut, bertema Sosialisasi Kurikulum Prototipe Jenjang Sekolah Dasar Tahun 2022. Kurikulum prototipe merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL). Sebanyak 274 Kepala Sekolah Satuan Pendidikan Sekolah Dasar negeri dan swasta di Kota Malang yang ikut kegiatan sosialisasi.

Kabid Pembinaan Ketenagakerjaan Disdikbud Kota Malang, Sri Handayani Wahyu Widayati mengatakan peserta yang hadir dibagi dalam tiga hari pelaksanaan. Hari pertama diikuti oleh 104 orang peserta dari Sekolah Dasar Kecamatan Klojen dan Kecamatan Blimbing beserta Pengawas Pembina Sekolah Dasar. “Karena banyak maka dibagi menjadi tiga sesi pelaksanaan. Sampai hari Rabu besok,” ucapnya.

Kemudian, hari kedua diikuti oleh 107 orang peserta dari Sekolah Dasar Kecamatan Sukun dan Kecamatan Kedungkandang. Lalu, hari ketiga diikuti oleh 63 orang peserta dari Sekolah Dasar Kecamatan Lowokwaru.

“Kami juga mengundang pemateri yang memang punya standar nasional di bidang kurikulum. Kami juga tidak sekedar memperkenalkan kurikulum prototipe, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang sekolah penggerak,” lanjut Sri.

Tidak hanya jenjang Sekolah Dasar. Nantinya, juga akan dilaksanakan sosialisasi kurikulum jenjang SMP. Kegiatan tersebut rencananya dimulai tanggal 21, 22, dan 23 Tahun 2022 mendatang. Sosialisasi ini juga karena kurikulum prototipe dipakai untuk program sekolah penggerak.

“Karena kurikulum ada tiga pilihan. Salah satunya kurikulum prototipe yang cocok untuk dipakai sekolah penggerak. Juga ada kriteria untuk menjadi sekolah penggerak. Yaitu kepala sekolah maksimal berusia 56 tahun,” sambungnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana SE MM menganjurkan untuk semua sekolah di Kota Malang mendaftar sebagai sekolah penggerak. Sehingga, semua sekolah akan menggunakan kurikulum prototipe.

“Kalau Kota Malang baru mendapat kuota sekolah penggerak tahun ini. Sebab itu, sebelum mengikuti sekolah penggerak dilakukan sosialisasi agar paham tentang sekolah penggerak dan kurikulum prototipe,” tandasnya.

Dinas Pendidikan Kota Malang juga akan menggelar pelatihan pembuatan modul berdasarkan kurikulum prototipe. Namun, untuk waktu pelatihan tersebut belum dapat dipastikan. (mda/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img